Bola.com, Malang - Arema FC menjalani sanksi tanpa penonton di sisa laga kandang di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Hal itu buntut dari insiden yang terjadi dalam Derbi Jatim saat menjamu Persebaya Surabaya (6/10/2018).
Baca Juga
Lantaran sudah tidak bisa mengeruk pemasukan dari tiket, manajemen Arema kini melirik stadion yang lebih dekat, yakni Stadion Gajayana, yang terletak di Kota Malang.
"Memang ada rencana untuk memakai Stadion Gajayana karena faktor jarak lebih dekat. Pemain tidak perlu melakukan perjalanan jauh menjelang pertandingan," kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Jika bermain di Stadion Kanjuruhan, skuat Arema harus menempuh perjalanan 45 menit dari mes pemain yang ada di Kota Malang. Sedangkan jika bermain di Stadion Gajayana, kemungkinan hanya 10-15 menit saja.
Manajemen Arema sekarang masih membahas lebih lanjut untuk merealisasikannya karena Stadion Gajayana lebih rawan untuk dimasuki Aremania sehingga mereka harus memperketat keamanan.
Seperti diketahui, stadion milik Pemkot Malang itu punya tribune yang lebih pendek. Selain itu ada pepohonan yang bisa saja dipanjat suporter.
"Faktor keamanan memang jadi pertimbangan tersendiri karena jika kecolongan ada suporter yang masuk, bisa ada sanksi tambahan," lanjutnya.
Tetapi, untuk laga terdekat melawan Bali United (20/10/2018), kemungkinan besar masih dihelat di Stadion Kanjuruhan. Laga kandang selanjutnya bisa saja digeser ke Stadion Gajayana.
"Kami akan koordinasi dengan pihak terkait tentang faktor lainnya. Termasuk biaya penyelenggaran (sewa stadion)," imbuh Ruddy.
Bagi pemain Arema, mereka tidak masalah bermain di mana saja karena kondisi tribune tetap kosong. Untuk faktor jarak, mereka lebih senang di Stadion Gajayana. Tetapi, untuk kualitas lapangan, Hamka Hamzah dkk. lebih memilih bermain di Stadion Kanjuruhan karena lapangan di Gajayana terlalu keras.