Lorenzo Gabung Honda di MotoGP 2019, Rossi Makin Ngeri

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 16 Okt 2018, 09:00 WIB
Jorge Lorenzo (kiri) bakal satu tim dengan Marc Marquez di MotoGP musim depan (AFP/Jose Jordan)

Tokyo - Jorge Lorenzo akan menjadi ancaman tersendiri di MotoGP 2019 saat resmi bergabung dengan Honda Repsol. Meninggalkan Ducati, Lorenzo akan mencoba peruntungan dengan Honda.

Keputusan Lorenzo merapat ke Honda mulai MotoGP 2019 jadi kabar yang sempat menggemparkan. Padahal, Lorenzo mulai mampu beradaptasi dengan motor Desmosedici milik Ducati. Meraih kemenangan sudah bukan jadi hal yang mustahil baginya.

Advertisement

Sayang, sebelum membuktikan kualitasnya, Lorenzo lebih dulu kehilangan kepercayaan dari Ducati. Hal itu menyusul hasil buruk yang didapatnya sejak musim 2017 hingga awal musim 2018. Momen kebangkitannya baru didapat setelah enam seri musim 2018 berjalan.

Cukup banyak yang menyayangkan keputusan Lorenzo merapat ke Honda. Padahal, ia sudah bersusah payah beradaptasi dengan motor Ducati. Namun, pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi memprediksi Lorenzo akan tetap kuat di Honda. Buktinya, ia memasukkan nama pembalap berusia 31 dalam daftar pesaing juara musim 2019.

"Saya merasa kesulitan memilih tiga nama. Ada banyak pembalap yang bisa memperjuangkan gelar. Marquez jelas merupakan juara dunia dan selalu sangat kuat. Saya juga mengkhawatirkan Lorenzo di Honda. Partner saya, (Maverick) Vinales akan berada di tiga besar dan kita tak boleh melupakan (Andrea) Dovizioso," tutur Rossi, dikutip Tuttomotoriweb.

2 dari 3 halaman

Momen Tak Terlupakan

Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi (AFP/Faisal Al-Tamimi)

Selanjutnya, Rossi juga berbicara mengenai kariernya sebagai pembalap kelas utama. Sudah hampir 18 tahun pembalap asal Italia itu bersaing sebagai pembalap MotoGP. Dalam kurun waktu itu, tujuh gelar juara dunia mampu diamankan pembalap berusia 39 tahun tersebut.

"Ini benar-benar istimewa bagi saya untuk mencapai kejuaraan dunia. Itu adalah momen yang sangat emosional dalam kehidupan seorang pembalap. Pada 1996, saya berusia 17 tahun dan saya bermimpi berada di sana. Manuver paling berisiko yang tak akan pernah saya lupakan adalah menyalip Lorenzo pada tikungan terakhir di Barcelona 2009," jelas Rossi.

Di sisi lain, Rossi tengah mengalami periode terburuknya bersama Yamaha. Jangankan untuk memperjuangkan gelar, sekadar tampil konsisten saja Rossi tak mampu. Masalah yang menimpa Yamaha membuatnya tak kunjung bisa mengakhiri paceklik kemenangan lebih dari setahun.

3 dari 3 halaman

Klasemen MotoGP 2018

1. Marc Marquez 271 poin

2. Andrea Dovizioso 194 poin

3. Valentino Rossi 172 poin

4. Maverick Vinales 146 poin

5. Jorge Lorenzo 130 poin

6. Cal Crusthlow 128 poin

7. Danilo Petrucci 126 poin

8. Johann Zarco 123 poin

9. Andrea Iannone 113 poin

10. Alex Rins 102 poin

11. Dani Pedrosa 87 poin

12. Jack Miller 74 poin

13. Alvaro Baustista 72 poin

14. Tito Rabat 35 poin

15. Franco Morbidelli 33 poin

16. Aleix Espargaro 32 poin

17. Pol Espargaro 32 poin

18. Hafizh Syahrin 28 poin

19. Bradley Smith 19 poin

20. Takaaki Nakagami 18 poin

21. Scott Redding 12 poin

22. Mika Kallio 6 poin

23. Karel Abraham 5 poin

24. Michele Pirro 1 poin