Bola.com, Jakarta - Turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara, Piala AFF 2018, akan segera digelar pada 8 November sampai 15 Desember. Demi meraih titel juara, 10 tim peserta terus berbenah, termasuk dengan mengandalkan pemain naturalisasi.
Singapura merupakan satu dari sejumlah negara di Asia Tenggara yang gencar memakai pemain naturalisasi di Piala AFF. Tim berjuluk The Lions itu mulai diperkuat pemain naturalisasi pada 2002.
Saat itu, Singapura memanfaatkan jasa Daniel Bennett pemain naturalisasi asal Inggris dan Egmar Goncalves dari Brasil. Akan tetapi, prestasi Singapura di Piala AFF 2002 tak terlalu bersinar.
Bertindak sebagai tuan rumah, Singapura gagal lolos ke semifinal. Menempati Grup B, Singapura berada di peringkat ketiga dengan nilai empat, kalah produktivitas gol dari Thailand di urutan kedua dan tiga poin dari Malaysia di puncak grup.
Perlahan, keputusan Singapura untuk memakai pemain naturalisasi berbuah hasil. The Lions berhasil meraih tiga gelar juara Piala AFF, yakni pada 2004, 2007, dan 2012.
Ketiga trofi itu direngkuh timnas Singapura ketika masih ditangani Radojko Avramovic. Selain diasuh pelatih berpengalaman asal Serbia, Singapura juga diperkuat pesepak bola berkualitas dari negara lain.
Pada 2004 tercatat ada tiga pemain naturalisasi di skuat Singapura, sedangkan pada 2007 dan 2012 ada lima pemain naturalisasi. Daniel Bennett merupakan satu dari beberapa pesepak bola naturalisasi yang cukup lama membela Singapura. Dia menorehkan 141 caps bersama Singapura dan mencetak delapan gol.
Namun kini, Singapura tak lagi mengandalkan pemain-pemain naturalisasi. Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) coba mengubah dogma tersebut dengan berharap kepada pemain lokal.
Meski sudah tak lagi meraih gelar juara sejak 2012, timnas Singapura berharap bisa merengkuh trofi pada Piala AFF 2018 dengan kekuatan 100 persen pemain lokal.
Akan tetapi, hal berbeda dilakukan oleh sejumlah tim di Asia Tenggara. Tercatat ada lima negara elite yang akan memakai jasa pemain naturalisasi untuk merengkuh trofi Piala AFF 2018.
Berikut ini adalah daftar tim yang menggunakan tenaga pemain naturalisasi:
Timnas Thailand
Menghadapi Piala AFF tahun ini, timnas Thailand ditangani Milovan Rajevac. Pelatih asal Serbia itu pun telah memanggil 27 pemain untuk berlaga di Piala AFF 2018.
Dari 27 nama tersebut, Rajevac ternyata tak hanya memanggil pesepak bola lokal, namun juga foreign born player. Terdapat empat pesepak bola blasteran di skuat The War elephants, yakni Philip Roller (Thailand-Jerman), Manuel Bihr (Thailand-Jerman), Mika Chunuonsee (Thailand-Wales), dan Marco Ballini (Thailand-Italia).
Mengandalkan perpaduan pemain lokal dan foreign born player, timnas Thailand berambisi untuk merengkuh trofi juara di Piala AFF edisi ke-12. Jika keluar sebagai pemenang, Thailand akan mempertahankan trofi juara sekaligus mempertegas dominasi di ajang ini.
Sejauh ini, timnas Thailand menjadi negara tersukses di Piala AFF dengan koleksi lima titel juara. Mereka merengkuh gelar pada 1996, 2000, 2002, 2014, dan 2016.
Timnas Vietnam
Vietnam menghadapi perhalatan Piala AFF 2018 dengan persiapan matang. Demi bisa meraih titel juara, tim berjuluk The Golden Dragons itu menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan dari 16 hingga 30 Oktober 2018.
Selama pemusatan latihan, pelatih timnas Vietnam, Park Hang-seo, memboyong 30 pemain. Dari 30 nama tersebut, terselip satu pesepak bola blasteran, yakni Dang Van Lam.
Pemain yang berposisi sebagai kiper itu mulai mendapat panggilan memperkuat Vietnam pada 2015. Dia diperbolehkan membela The Golden Dragons karena memiliki dua kewarganegaraan, Vietnam dan Rusia.
Memiliki tinggi 188 cm, Dang Van Lam diyakini akan menjadi andalan timnas Vietnam di bawah mistar gawang. Diharapkan pemain jebolan akademi sepak bola Spartak Moskow dan Dinamo Moskow itu bisa membantu Vietnam menjuarai Piala AFF, yang terakhir kali direngkuh pada 2008.
Timnas Malaysia
Tim Harimau Malaya juga mulai mengadopsi naturalisasi pemain atau foreign born player. Satu nama yang berstatus pemain naturalisasi adalah La'Vere Corbin-Ong.
Memiliki darah Barbados dari sang ayah, Malaysia dari sang ibu, lahir di Inggris, dan besar di Kanada membuat pesepak bola 27 tahun tersebut bisa memperkuat keempat negara itu.
Meski pernah berseragam timnas Kanada, La'Vere akhirnya memilih untuk memperkuat Malaysia. Sayang, dia belum pernah membela skuat Harimau Malaya. Padahal dia mendapat panggilan untuk menghadapi Mongolia dan Lebanon pada pertandingan persahabatan.
Selain itu, ada dua pemain naturalisasi lain di timnas Malaysia, yakni Kiko Insa dan Matthew Davies. Kiko yang pernah memperkuat Arema FC dan Bali United merupakan pemain asli Spanyol, sedangkan Matthew adalah pesepak bola dari Australia.
Sejauh ini, Kiko telah mencatatkan enam caps dan Matthew telah 17 kali berseragam tim Hariamu Malaya. Ketiga nama itu pun berpeluang membela timnas Malaysia asuhan Tan Cheng Hoe di Piala AFF 2018.
Timnas Filipina
Tim berjuluk The Azkals ini kerap menjadi bulan-bulanan di Piala AFF. Bahkan, mereka pernah menelan kekalahan 1-13 dari Timnas Indonesia pada laga Grup A Piala AFF 2002. Bagi Filipina, itu adalah kekalahan terbesar di Piala AFF.
Tak ingin terus menerus menjadi lumbung gol tim lawan, Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) mengizinkan pemain-pemain asing yang memiliki darah Filipina untuk membela timnas. Meski awalnya tak berjalan mulus, kebijakan tersebut akhirnya mulai memperlihatkan hasil pada Piala AFF 2010.
Diperkuat foreign born player, mulai dari Neil Etheridge, Rob Gier, Jason de Jong, hingga James dan Phil Younghusband, Filipina berhasil lolos hingga ke semifinal dengan status peringkat kedua Grup B.
Akan tetapi, mereka gagal lolos ke final Piala AFF 2010 karena kalah agregat 0-2 dari Timnas Indonesia. Pencapaian itu pun berlanjut pada 2012 dan 2014 dengan lolos ke semifinal.
Meski begitu, mereka masih belum bisa menembus partai puncak. Pada Piala AFF 2012 kalah dari Singapura, sedangkan 2014 takluk dari Thailand.
Mengadopsi dwi-kewarganegaraan, timnas Filipina akan kembali mengandalkan foreign born player pada Piala AFF 2018. Beberapa pemain blasteran yang kemungkinan memperkuat Filipina adalah Neil Etheridge, Michael Falkesgaard, Stephan Palla, Daisuke Sato, Manuel Ott, serta James dan Phil Younghusband.
Timnas Indonesia
Ingin mengikuti jejak Singapura, Timnas Indonesia pun melakukan naturalisasi pesepak bola asing. PSSI akhirnya mulai menerapkan hal tersebut sejak 2010.
Cristian Gonzales dan Kim Jeffrey Kurniawan adalah dua pemain yang pertama kali melakukan proses naturalisasi. Gonzales harus melepas kewarganegaraan Uruguay, sedangkan Kim warga negara Jerman. Sebab, Indonesia hanya mengakui kewarganegaraan tunggal.
Proses itu pun berdampak positif. Pada perhelatan Piala AFF 2010, Timnas Indonesia berhasil lolos ke final dan Gonzales menjadi satu di antara pencetak gol terbanyak.
Sejak saat itu, pesepak bola asing pun mendapatkan status warga negara Indonesia, beberapa di antaranya adalah Sergio van Dijk, Raphael Maitimo, Diego Michiels, Ruben Wuarbanaran, Toni Cussel, Jhonny van Beukering, Ezra Walian, Greg Nwokolo, Stefano Lilipaly, Victor Igbonefo, Stefano Lilipaly, hingga Alberto 'Beto' Goncalves.
Menghadapi perhelatan Piala AFF 2018, pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, telah memanggil 23 pemain. Dari 23 nama tersebut, Bima memasukkan dua pemain naturalisasi, yakni Lilipaly dan Beto.
Dengan kombinasi pemain lokan dan naturalisasi, Indonesia berharap bisa meraih gelar juara Piala AFF 2018. Apalagi, skuat Garuda belum pernah meraih titel juara di turnamen bergengsi antar negara di Asia Tenggara tersebut.