3 Perbedaan Real Madrid di Bawah Komando Solari dan Lopetegui

oleh Marco Tampubolon diperbarui 01 Nov 2018, 22:30 WIB
Pelatih anyar Real Madrid, Santiago Solari, memimpin sesi latihan di Valdebebas, Madrid, Selasa (30/10/2018). Santiago Solari menjadi pelatih Real Madrid menggantikan Julen Lopetegui yang dipecat. (AFP/Gabriel Bouys)

Jakarta - Santiago Solari meraih kemenangan pada laga debut bersama Real Madrid. Pengganti Julen Lopetegui itu membantu tim mengalahkan UD Melilla 4-0 pada 32 besar Copa De Rey, Rabu (31/10/2018). 

Pertandingan ini merupakan sentuhan pertama Solari terhadap skuat utama Real Madrid. Ada sejumlah perubahan yang terlihat sejak kehadiran pelatih berusia 42 tahun itu. Salah satunya terkait kepercayaan dalam menurunkan pemain-pemain muda di lapangan. 

Advertisement

Seperti dilansir Marca, saat bertemu Melilla, Solari untuk kali pertama menempatkan Vinicius Junior sebagai starter. Padahal sebelumnya, Lopetegui menganggapp pemain berusia 18 tahun masih butuh jam terbang sehingga ditempatkan di tim lapis kedua Real Madrid. 

Di bawah era Lopetegui, pemain yang ditebus dengan harga 45 juta euro itu hanya sempat bermain 13 menit bersama Real Madrid. Selebihnya Vinicius mengendap di tim Real Madrid Castilla dan berhasil mencetak 4 gol dari lima pertandingan yang sudah dijalani. 

Keputusan Solari menurunkan Vinicius akhirnya membuka mata fans Real Madrid. Pemain asal Brasil itu mampu memberikan dua asist selama pertandingan melawan Melilla. 

"Hari ini (Vinicius) jadi starter, tapi dia sangat muda. Dia masih 18 tahun, baru datang, negara baru, gaya beremain baru, dia tengah beradaptasi dengan dunia baru bersama Real Madrid," kata Solari usai pertandingan melawan Melilla seperti dilansir Marca.

"Sedikit demi sedikit, dia akan berkembang dan dewasa sebab dia sudah punya bakat." 

Selain soal Vinicius, Marca juga melihat sederet perbedaan Solari dan Lopetegui saat menangani Real Madrid. Apa saja? Simak ulasannya di halaman selanjutnya: 

 

2 dari 4 halaman

Kembalinya Antonio Pintus

Pelatih anyar Real Madrid, Santiago Solari, memainkan bola saat memimpin sesi latihan di Valdebebas, Madrid, Selasa (30/10/2018). Santiago Solari menjadi pelatih Real Madrid menggantikan Julen Lopetegui yang dipecat. (AP/Manu Fernandez)

Mengembalikan Antonio Pintus sebagai pelatih kebugaran Real Madrid merupakan keputusan pertama Solari. Kehadiran Pintus disambut gembira oleh para pemain. 

Antonio Pintus pertama kali tiba di Real Madrid pada tahun 2016 lalu melalui rekomendasi Zinedine Zidane. Keduanya pernah bersama di Juventus. Namun saat Lopetegui datang, perannya semakin bergeser. Dia berada di urutan kedua karena Lopetegui punya tim sendiri.

 

3 dari 4 halaman

Thibaut Courtois

Kiper asal Belgia Thibaut Courtois selama presentasi dirinya menjadi pemain Real Madrid di stadion Santiago Bernabeu (9/8). Courtois resmi didapatkan Madrid dari Chelsea hingga musim 2023/24. (AP Photo/Andrea Comas)

Perdebatan siapa yang menjadi kiper utama Real Madrid segera merea setelah kedatangan Solari. Dengan tegas Solari mengatakan Curtouis sebagai kiper utama Los Blancos. 

Sebelumnya, Lopetegui sempat pusing membuat pilihan di bawah mistar gawang. Pasalnya, musim lalu peran Keylor Navas sangat vital bagi Los Blancos. Sementara Courtois baru didatangkan pada musim panas lalu. Sebagai jalan tengah, Navas akhirnya mendapat jatah tampil di Liga Champions sedangkan Courtois mengamankan pertandingan La Liga. 

Namun mulai sekarang, Navas akan bermain untuk turnamen saja. Sementara Courtois mendapat jatah tampil pada liga domestik dan Eropa.

4 dari 4 halaman

Gaya Bermain

Para pemain Real Madrid merayakan gol yang dicetak oleh Alvaro Odriozola pada laga Copa del Rey di Stadion Alvarez Claro, Melilla, Rabu (31/10/2018). Real Madrid menang 4-0 atas UD Melilla. (AP/Javier Gandul)

Perbedaan gaya bermain Solari dan Lopetegui terungkap saat jumpa pers pertama sebagai pelati Real Madrid. "Ide berangkat di Melilla adalah bermain dengan dua bol," katanya.

Di bawah Lopetegui, Real Madrid dianggap tidak punya karakter bermain di sejumlah pertandingan. Sementara Solari, berharap pemainnya tidak hanya lebih banyak memegang bola, tapi juga bermain dengan semangat. Ini ide yang disuaki Los Blancos. 

 

Sumber: Liputan6.com