Bola.com, Jakarta - Barcelona melawat ke markas Inter Milan, Stadion Giuseppe Meazza, Selasa (6/11/2018) atau Rabu (7/11/2018) dini hari WIB, pada Matchday 4 Grup B Liga Champions 2018-2019. Barcelona berlatar negatif kala bersua raksasa Italia tersebut, terutama penampilan El Barca di tanah Menara Pisa itu.
Saat ini Barcelona berada di posisi teratas klasemen sementara dengan koleksi 9 poin, unggul tiga angka dari Inter Milan. Walhasil, Inter Milan punya dua kepentingan sekaligus, yakni membalas kekalahan dua pekan silam, plus merebut posisi teratas.
Baca Juga
Bagi Inter Milan, kedatangan Barcelona memberi warning, sekaligus memberi sinyal kalau tim tamu tak sekuat dua pekan silam. Fakta berbicara, Barcelona tak terlalu gagah kala berlaga di tanah Italia.
Situs UEFA merilis, catatan laga away Barcelona di Negeri Pizza tersebut tak dominan. El Barca tanpa kemenangan pada tujuh laga terakhir, rinciannya empat seri dan 3 kekalahan. Total, Barcelona mencatat 6 menang, 10 seri dan 7 kekalahan, saat menjadi tamu tim-tim Serie A.
Selain itu, Barcelona sedang tak terlalu oke saat laga tandang. Catatan UEFA mengungkapkan, Barcelona merasakan empat kekalahan dari 10 laga away terakhir di pentas Liga Champions.
Total, Barcelona mencatat enam kemenangan dari 17 laga tandang terakhir, lima seri dan enam kekalahan. Walhasil, Barcelona mengaku waspada dengan ancaman Inter Milan.
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, yakin laga kali ini berbeda dengan apa yang terjadi dua minggu lalu. "Kami akan menang dan melaju ke fase knock-out. Tapi, tak akan berjalan lancar, karena pertandingan bakal berlangsung ketat. Apalagi hadiah dari laga ini sangat penting, yakni knock-out," jelas sang entrenador, di situs resmi Barcelona.
Ernesto Valverde memrediksi Inter Milan akan bermain 'lebih tinggi' dan mengandalkan tekanan. "Mereka akan berusaha menguasai bola lebih banyak, sesuatu yang akan kami lakukan juga. Artinya, tak mudah tapi kami bisa menang," ancamnya.
Sinyal bahaya Barcelona untuk Inter Milan datang dari penampilan terakhir. Luis Suarez, Ousmane Dembele, Coutinho sampai Lionel Messi, bisa menjadi prahara. Messi sudah mulai berlatih, sementara itu Luis Suarez menunjukkan ketajaman, termasuk dua gol pada akhir pekan lalu.
Sedangkan Dembele mampu mengoleksi tiga gol dalam empat laga awal musim ini, plus satu gol lagi ke gawang Rayo Vallecano. Lionel Messi siap menambah daftar bahaya dari Barcelona. Messi datang dengan koleksi 12 gol dari 11 pertandingan di seluruh kompetisi musim ini, sekaligus top skorer Liga Champions dengan 5 gol.
Sambutan Inter Milan
Khusus Messi, setelah absen sejak 20 Oktober 2018, proses berlatihnya berlangsung membaik. Tadi malam Messi sudah berlatih di Giuseppe Meazza. Hal itu pula yang menjadi catatan Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti.
"Messi adalah pemain terbaik dunia, tapi dia tak sendiri. Saya pikir Barcelona akan semakin kuat jika ada Messi. Tapi kami sudah siap. Kami akan menguasai bola lebih dominan, dan itu kunci menaklukkan Barcelona," ungkap Spalletti.
Bagi Spalletti, kesalahan utama Inter Milan pada pertemuan pertama adalah terlalu mudah kehilangan bola, dan sulit merebut kembali. Proses transisi juga menjadi catatan khusus dari Spalletti.
"Kami harus menunjukkan karakter dan kualitas, karena itu yang bisa merusak sistem permainan Barcelona," sebutnya. Spalletti mengakui Barcelona sudah menjadi referensi bagi seluruh pelatih, tak hanya di sepak bola saja.
Spalletti berjanji anak asuhnya akan bermain lebih baik dan taktis. Kemenangan 5-0 atas Genoa pada akhir pekan lalu, memberi kepercayaan diri tinggi. Hasil itu membuat mereka mengoleksi poin penuh untuk kali ketujuh di pentas Serie A.
Sosok Mauro Icardi, Ivan Perisic, Radja Nainggolan, Marcelo Brozovic sampai Lautaro Martinez, menjadi andalan Spalletti. Apalagi sumber gol Inter Milan tak sekadar datang dari deretan bomber. Statistik menunjukkan, 9 dari 21 gol Inter Milan di pentas liga domestik datang dari periode 15 menit terakhir.
Artinya, jika fakta tersebut bisa diduplikasi saat menjamu Barcelona, catatan tak terkalahkan tim tamu bisa patah. "Mereka sudah berada di level yang tengah kami cari. Tapi di lapangan akan berbeda, kami yang berkuasa," janji Spalletti.
Sumber: Evening Standard, UEFA.com