Bola.com, Manila - Pada akhir Oktober lalu pentas sepak bola Asia Tenggara dan bahkan Asia, tertuju ke Filipina. Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) resmi mendatangkan pelatih dengan nama besar, Sven-Goran Eriksson, sebagai pelatih Timnas Filipina.
Baca Juga
Kendati beberapa tahun lalu Eriksson sudah punya pengalaman di sepak bola Asia, tetap saja keputusan Filipina itu terbilang mengejutkan.
Seperti dilansir dari The Inquirer, Selasa (6/11/2018), Eriksson punya pertimbangan tersendiri mengapa ia bersedia menerima tawaran dari Filipina, negara yang lebih dikenal menggemari basket dan tinju, bukan sepak bola.
"Sangat berbeda di sini, tapi ada peluang besar untuk pengembangan," kata Eriksson dalam sesi perkenalan resmi dirinya sebagai pelatih Timnas Filipina, Senin (5/11/2018).
"Saya bertanya pada diri sendiri, mengapa tak melakukan sesuatu yang sedikit berbeda dari yang biasa saya lakukan? Datang ke sini bekerja dengan tim untuk Piala AFF 2018 dan Piala Asia 2019, saya berkata pada diri sendiri, inilah mengapa saya ada di sini dan saya bahagia bisa berada di sini. Pemain sangat berdedikasi dan mereka bekerja keras," imbuh pelatih asal Swedia itu.
Eriksson memang "kebagian" beban paling berat dalam misi merebut gelar juara untuk kali pertama di Piala AFF. Sebagai arsitek tim, sentuhannya dengan pengalaman sekian tahun membesut tim maupun klub elite dunia, sangat diandalkan untuk mewujudkan target itu.
Tergabung di Grup B pada penyisihan Piala AFF 2018, the Azkals akan menghadapi Thailand, Indonesia, Singapura, dan Timor Leste.
Eriksson juga bicara tekanan yang harus dihadapi dalam tugas barunya. "Ada tekanan dalam setiap pekerjaan. Jika Anda tak bisa menerima tekanan itu, Anda tak layak berada di dunia kepelatihan sepak bola," ujarnya.
Ujian pertama Eriksson bersama Timnas Filipina terjadi saat the Azkals menghadapi Singapura pada 13 November di Panaad Stadium, Bacolod.
Sumber: The Inquirer