Bola.com, Malang - Perseteruan yang terjadi antara Dalmiansyah Matutu dengan Alfin Tuasalamony dalam sesi latihan Arema FC di Stadion Gajayana, Kamis pagi (8/11/2018), dianggap sebuah hal yang biasa.
Baca Juga
Asisten pelatih Arema, Kuncoro, melihat insiden itu menandakan sebuah keseriusan dan kengototan khas pemain bola. Bahkan di eranya, saat masih jadi pemain Arema (tahun 90-an), dia sering bertengkar dalam latihan. Apalagi semasa bermain, Kuncoro dikenal sebagai pemain yang temperamental.
"Dulu saya pernah bertengkar dengan pelatih. Sesama pemain juga sering. Seperti Mecky Tata dan yang lain. Wajar bagi saya. Pemain pasti punya emosi, tidak mau kalah dalam latihan maupun pertandingan. Bahkan zaman saya lebih parah kalau berkelahi. Pernah sampai saya bawa senjata dulu. Tapi, kalau sudah selesai ya segera berdamai seperti keluarga lagi," ungkap Kuncoro.
Saat ini Dalmiansyah dan Alfin sudah berdamai. Keduanya langsung berpelukan di pengujung latihan sehingga suasana tim tim Arema sudah kembali normal.
"Memang harusnya seperti ini. Setelah masalah selesai, ya sudah normal kembali. Saya kadang suka dengan pemain yang masih punya emosi. Jika bisa mengelola dengan baik, pasti pemain itu punya karakter ngotot dalam lapangan," jelasnya.
Itulah mengapa, saat ada Dalmiansyah bersitegang dengan Alfin dalam latihan, Kuncoro tampak santai. Apalagi kedua pemain itu memang masih muda dan masing-masing punya emosi cukup tinggi.
"Bukannya saya ini mendukung ada pemain yang berkelahi atau bermasalah. Tapi, bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut. Memang latihan hari ini situasi cuacanya juga agak panas. Mungkin pemain merasa agak lelah jadi mudah emosi," imbuh Kuncoro.
Asisten pelatih Arema berusia 47 tahun ini merasa insiden tersebut tidak perlu dibesar-besarkan lantaran sudah jadi hal yang biasa terjadi perselisihan seperti itu dalam sepak bola.