Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia berhadapan dengan Singapura dalam laga pertama Grup B Piala AFF 2018, Jumat (9/11/2018). Dua tim yang saling berhadapan ini sama-sama ditangani oleh mantan bintang di era 1990an yang kini siap untuk menjadi juara dengan peran berbeda.
Fandi Ahmad dan Bima Sakti memang merupakan pelatih yang pernah berstatus sebagai pemain tim nasional. Fandi Ahmad menjadi bintang Timnas Singapura selama hampir dua dekade, yaitu sejak 1979 hingga 1997. Sementara Bima Sakti menjadi bintang Timnas Indonesia sejak 1995 hingga 2001.
Keduanya pun pernah saling berhadapan saat SEA Games 1997 di Jakarta. Saat itu Fandi Ahmad hendak pensiun dan dalam pertemuan kedua tim yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Indonesia, Fandi Ahmad berhasil mencetak gol dengan tandukan di depan wajah Bima Sakti.
Baca Juga
Federasi sepak bola Singapura (FAS) menunjuk Fandi Ahmad menjadi pelatih interim tim nasionalnya menggantikan Richard Tardy hingga akhir dari Piala AFF 2018. Pengalamannya di dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih tidak perlu diragukan.
Bicara pengalaman bermain, Fandi tak hanya pernah berkiprah di liga domestik saja. Ia pernah bermain di Indonesia bersama Niac Mitra, kemudian di Belandan bersama Groningen, di Yunani bersama OFI Crete, dan di Malaysia bersama Kuala Lumpur FA dan Pahang FA.
Sementara bicara soal kepelatihan, Fandi sudah menangani sebuah tim sejak 2000. Ia bahkan pernah menjadi pelatih tim Indonesia, Pelita Jaya pada 2006 hingga 2010, pengalaman yang membuatnya cukup mengenal sepak bola Indonesia.
Satu hal yang menarik dari Fandi Ahmad adalah dia terkenal sebagai seorang Muslim yang taat, jauh dari skandal, dikenal bukan sebagai perokok maupun peminum, dan sering digambarkan sebagai sosok yang rendah hati. Penggambaran yang benar-benar mirip dengan pelatih Timnas Indonesia saat ini, Bima Sakti.
Bima Sakti juga merupakan sosok yang dikenal bersih di sepak bola Indonesia. Ia merupakan mantan gelandang dan kapten Timnas Indonesia yang tidak pernah tersangkut kasus. Bima pun terkenal sebagai pribadi yang kalem.
Hal tersebut yang mendukungnya kini menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, di mana sejak menjadi asisten Luis Milla menangani Timnas Indonesia U-22 pada 2017, para pemain benar-benar memperlihatkan rasa hormat dan segan terhadap keberadaannya.
Namun, berbeda dengan Fandi Ahmad, menangani Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 akan menjadi kali pertama Bima Sakti menjadi seorang pelatih. Menjadi pelatih kepala Timas Indonesia merupakan karier pertamanya sebagai pelatih, di mana sebelumnya ia hanya berstatus asisten pelatih di Persiba Balikpapan pada 2016 dan asisten pelatih Timnas Indonesia sejak 2017.
Dengan berbekal pengalaman yang dimiliki keduanya, strategi yang dimiliki pun berbeda. Fandi Ahmad dipastikan sudah memiliki gaya bermain tersendiri bagi timnya dengan pengalaman melatih selama kurang lebih 18 tahun. Sementara, Bima Sakti masih mengadopsi gaya permainan Luis Milla yang baru saja meninggalkan Timnas Indonesia dalam dua bulan terakhir.
Menarik untuk disaksikan laga pertama Grup B Piala AFF 2018 ini. Apakah Fandi Ahmad bisa membawa Singapura menambah keunggulan yang dimiliki saat bertemu Indonesia dengan meraih kemenangan kelima dalam sejarah pertemuan kedua tim di Piala AFF?
Atau justru Bima Sakti mampu membawa Timnas Indonesia meneruskan tren positif dengan meraih tiga kemenangan berturut-turut dalam pertemuan terakhir menghadapi Singapura di Piala AFF?