Suzuki Buka Alasan Depak Iannone di MotoGP 2019

oleh Defri Saefullah diperbarui 09 Nov 2018, 10:50 WIB
Pembalap Suzuki Ecstar, Andrea Iannone memulai balapan MotoGP Prancis 2018 dari urutan keempat. (Jean-Francois MONIER / AFP)

Jakarta Suzuki langsung merespon komentar Andrea Iannone yang mengaku heran dibuang untuk MotoGP 2019. Padahal, Iannone mengaku sudah memberi masukan yang cukup banyak bagi pengembangan motor Suzuki sepanjang 2018.

Bos Suzuki, Davide Brivio mengaku alasan membuang Iannone pada MotoGP 2019 murni dikarenakan alasan bisnis. Maka itu, mulai 2019, Suzuki akan mengontrak Joan Mir sebagai tandem Alex Rins.

Advertisement

Iannone sendiri sempat meraih podium dua di MotoGP Australia. Dia nyaris menyamai prestasi di Malaysia itu kalau saja tidak terjatuh yang disebutnya gara-gara pergerakan Marc Marquez saat balapan.

Di Sepang, rekannya Alex Rins yang berjaya. Dia menyamai prestasi Iannone dengan meraih posisi dua di belakang Marquez pada MotoGP Malaysia.

Kemenangan ini membuat Rins unggul 16 poin dari Iannone di klasemen MotoGP jelang seri terakhir di Valencia pada 18 November.

 

 

2 dari 3 halaman

Komentar Brivio

Pembalap Italia, Andrea Iannone, resmi pindah dari Suzuki ke Aprilia Gresini pada MotoGP 2019. (MotoGP)

Brivio mengaku sudah memberikan penjelasan kepada Iannone terkait pemutusan kontraknya. Dia berharap ini tak menimbulkan ganjalan di kemudian hari.

"Saat kami memutuskan untuk tidak memakai dia lagi, kami sudah bicarakan soal alasannya kepada Iannone," ujar Brivio seperti dikutip motorsport.com.

"Ini hanya strategi bisnis. Saat memilih pembalap, Suzuki tak hanya melihat hasil. Parameter lainnya juga penting seperti citra. Kami jelaskan itu kepadanya."

3 dari 3 halaman

Frustrasi

Brivio merasa kekesalan Iannone disebabkan oleh rasa frustrasi. Dia menilai Iannone merasa sedang bagus-bagusnya dengan Suzuki.

Saat finis kedua di MotoGP Australia, itu merupakan podium keempat Iannone musim ini.

"Dia kecewa karena tak bisa memperbarui kontrak dengan kami dan dari kata-kata terlihat rasa frustrasi. Mulai sekarang, masing-masing kami bisa bebas utarakan apa yang dirasakan," ujarnya.