Bola.com, Mojokerto - Kinerja wasit yang tidak memuaskan seakan menjadi momok sekaligus kutukan bagi Semen Padang ketika melakoni laga tandang musim ini.
Setelah mengklaim dikerjai sang pengadil di kandang Aceh United (10/11/2018), kejadian serupa kembali terulang saat menghadapi tuan rumah PS Mojokerto Putra (PSMP) pada pekan kelima babak 8 besar Grup A, di Stadion Gajah Mada, Mojokerto, Rabu (14/11/2018).
Baca Juga
Meski mampu menjebol gawang PSMP di menit-menit terakhir babak kedua melalui Abdul Rahman Lestaluhu, gol itu tak mampu membantu Semen Padang terhindar kekalahan dengan skor 3-1 dari tuan rumah.
Dua gol tuan rumah di babak pertama lahir dari hadiah penalti yang diberikan wasit Mugino, satu di antarnya dinilai penuh kontroversi di mana wasit menunjuk titik putih,karena menilai terjadi handsball di kotak 16 Semen Padang. Meski begitu, secara penampilan, PSMP memang lebih baik dari tim tamu.
"Awal-awal babak permainan normal, artinya kami saling serang. Tapi, konsentrasi pemain saya dibuyarkan penalti sehingga konsentrasi bermasalah dan memengaruhi mental. Di babak kedua, kami tak bisa keluar dari rasa kesal, karena tidak nyaman dengan kepemimpinan wasit," ujar Syafrianto Rusli, pelatih Semen Padang.
Meski kalah, Semen Padang, menurut Syafrianto, masih memiliki peluang lolos ke semifinal jika mampu memenangi pertandingan menghadapi Kalteng Putra di laga pamungkas 8 besar Grup A di Stadion H. Agus Salim, Padang.
Perihal keputusan wasit yang lebih menguntungkan tuan rumah, Syafrianto enggan mengomentari secara gamblang. "Saya tak bisa menilai kinerja wasit. Silahkan nilai sendiri," cetusnya.
Ia menambahkan, tidak berkembangnya permainan Semen Padang karena pergerakan beberapa pemain, terutama di lini depan, dikawal ketat pemain belakang tuan rumah. "Riski Novriansyah memang dikawal ketat sehingga sedikit sekali mendapat ruang gerak," tambahnya.