Korsel dan Korut Jadi Rival Indonesia Jadi Penyelenggara Olimpiade 2032

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 15 Nov 2018, 21:45 WIB
Pemilik Satria Muda, Erick Thohir, memberikan sambutan saat peluncuran film 25 tahun Satria Muda di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (15/11). Peluncuran ini dalam rangka peringatan hari jadi SM yang ke-25 tahun. (Bola.com/Yoppy Renato)

Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir menyebut Korea Utara dan Korea Selatan sebagai rival Indonesia pada persaingan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Jika mau memenangkan persaingan, Erick menilai Indonesia perlu membentuk tim khusus. 

"Saya rasa mungkin persiapannya baru tahun depan ketika selesai Pemilu, baru kita bisa bentuk tim. Ini penting sekali karena negara-negara yang ingin jadi tuan rumah juga membentuk tim," kata Erick saat ditemui di Senayan, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Advertisement

[bacajuga:Baca Juga](3638144 3638484 3638384)

"Salah satunya Korsel dan Korut ingin mengambil momentum ini untuk jadi tuan rumah," ujar Erick menambahkan.

Keinginan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 muncul setelah Indonesia dianggap sukses menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games tahun ini. Bukan cuma soal prestasi, dua event multi cabang itu dianggap sukses menyatukan bangsa Indonesia.

Erick pun menilai dengan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, hal serupa bakal terulang. Menurutnya, menjadi tuan rumah bukan semata-mata sekadar untung-rugi.

"Multi event ini diperlukan karena kalau tidak begini-begini aja. Perlu ada ledakan-ledakan untuk yang positif," ujar Erick.

2 dari 2 halaman

Tidak Memaksakan

Ketua Inasgoc, Erick Thohir memberi keterangan saat perkenalan dengan beberapa produk UMKM berlisensi Asian Games 2018 di Jakarta, Rabu (30/5). Beberapa produk berlisensi Asian Games 2018 mulai diperkenalkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kendati diprediksi berdampak positif, Indonesia menurut Erick tidak perlu memaksakan diri menjadi tuan rumah. Pasalnya, persiapan jangka panjang menuntut komitmen pemerintah yang menjabat pada tahun-tahun jelang Olimpiade 2032.

Selain kesiapan, Erick pun menuturkan, anggaran untuk Olimpiade akan jauh lebih besar daripada Asian Games. Untuk diketahui, anggaran Asian Games kabarnya mencapai sekitar Rp5,6 triliun.

"Kalau nanti pemerintah, 2030 atau 2029 tidak siap, ya jangan, karena daripada kita dipermalukan," kata Erick mengakhiri.

 

Sumber: Liputan6.com