Bola.com, Jakarta - Barcelona pernah membuat Thiago Motta gila. Menurut eks gelandang Inter Milan tersebut, hal itu terjadi saat dirinya bersua Barcelona delapan tahun silam.
Baca Juga
Thiago Motta membela Inter Milan sejak 2009 sampai 2012. Pada musim perdana Motta, Inter Milan berada satu grup dengan Barca di Grup F Liga Champions. Pada matchday pertama di Giuseppe Meazza (16/9/2009), kedua tim ini bentrok dengan hasil akhir imbang tanpa gol.
Dua tim bersua lagi pada putaran kedua di Camp Nou (24/11/2009). Hasilnya, Inter Milan pulang dengan tangan hampa setelah kebobolan dua gol dari pemain Barcelona, Gerard Pique dan Pedro Rodriguez.
Perjumpaan kedua membekas di dalam ingatan Motta. Ia menyebut, gaya bermain Barcelona membuat dirinya gila. Ia mengakui gaya main Barcelona sangat luar biasa, terutama taktik tiki-tak.
Satu yang membuat Motta 'puyeng' adalah fakta kesulitan merebut bola dari kaki Xavi dkk. “Permainan terberat dalam karier saya? Sudah pasti Pertandingan kedua melawan Barcelona, ketika kami kalah 0-2. Padahal mereka bermain tanpa Lionel Messi dan Ibrahimovic," ungkapnya.
Thiago Motta memberi nuansa hiperbolis guna menggambarkan bagaimana permainan Barcelona kala itu. "Mereka memiliki 1000 sentuhan dan tak mudah mematahkan itu. Bahkan kami tidak tahu warna bola setelah pertandingan itu," kenangnya, di Gazzetta dello Sport.
Terkait rencana dirinya menjadi pelatih, Motta menganggap area ideal menjadi milik Pep Guardiola. Menurutnya, konsistensi ala Guardiola, dari Barcelona sampai ke Manchester City menjadi sesuatu yang luar biasa.
“Tim Manchester City-nya Guardiola memamerkan ide-ide terbaik saya. Melawan Manchester United mereka mencetak gol setelah menyelesaikan 44 umpan," ungkap Motta.
Kini, Thiago Motta terus belajar dari pengalaman bersua Barcelona delapan tahun silam. Terdekat, dia berusaha mengaplikasikan rancangan tersebut pada anak asuhnya, yakni tim akademi Paris Saint-Germain (PSG).