Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, bakal memimpin timnya menghadapi Filipina dalam matchday keempat Grup B Piala AFF 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Baca Juga
Timnas Indonesia dipastikan gagal melaju ke semifinal karena hanya mendulang tiga poin dan berada di posisi keempat Grup B. Mereka terpaut empat poin dari Filipina dan Thailand, yang masing-masing menghuni urutan kedua dan pertama.
Meski bukan pertandingan yang menentukan, duel melawan Filipina disinyalir memiliki makna tersendiri bagi Bima. Pertandingan ini akan menjadi wadah nostalgia baginya dengan Sven-Goran Eriksson, selaku pelatih The Azkals.
Ketika masih aktif bermain, Bima menjadi bagian program pembinaan PSSI, yakni Primavera di Sampdoria pada 1993. Dia menempuh pendidikan itu bersama Kurnia Sandy, Kurniawan Dwi Yulianto, dan sejumlah pemain Indonesia lainnya.
Meski hanya menghuni bangku cadangan, Bima dan rekan-rekannya sempat merasakan tangan dingin Eriksson. Juru taktik asal Swedia itu membesut tim utama Sampdoria pada 1992 hinga 1997.
Setelah hampir 25 tahun berlalu, Bima kemudian beruni dengan mantan pelatihnya tersebut. Namun, juru taktik asal Balikpapan itu enggan hanyut dalam nostalgia masa lalu bersama Eriksson.
"Eriksson masih ingat dengan kami di Primavera. Dia sangat karismatik dan tegas. Kalau melihat cara mereka main seperti Sampdoria dulu waktu kami ada di sana, Sampdoria sangat rapi organisasinya," kata Bima.
"Akan tetapi, laga ini justru menjadi tantangan buat kami dan saya pribadi. Filipina memiliki organisasi bagus seperti yang kita kenal dengan Eriksson. Tadi juga banyak berbicang tentang sepak bola Italia, yang kita semua tahu punya pertahanan yang bagus," tutur Bima Sakti.