Bola.com, Sidoarjo - Proliga 2019 kehadiran satu klub baru, yaitu Sidoarjo Aneka Gas Industri. Kehadirannya akan melengkapi enam kontestan putra bersama Jakarta BNI 46, Jakarta Pertamina Enegeri, Palembang Bank Sumsel Babel, Jakarta Garuda, dan Surabaya Bhayangkara Samator.
Mendengar nama klub ini, pecinta voli nasional pasti belum familiar. Maklum, klub ini memang baru dibentuk sekitar sebulan terakhir dan akan turun menjalani debut di kompetisi pada Proliga 2019.
Baca Juga
Aneka Gas merupakan klub baru yang didirikan oleh Samator Group. Sesuai asalnya, klub ini tidak lain adalah klub saudara dari peraih gelar Proliga terbanyak. Skuatnya bahkan berisikan para pemain pelapis kedua Surabaya Bhayangkara Samator.
Manajer Surabaya Samator, Hadi Sampurno, menuturkan bahwa Aneka Gas dibentuk sebagai tujuan memberi tempat pada pemain Samator. Selama ini, klub asal Surabaya itu dikenal sebagai klub yang berlimpah pemain dan mengandalkan pembinaan.
Nah, para pemain Aneka Gas ini merupakan pemain milik Samator yang tidak bisa didaftarkan sebagai pemain di Proliga 2019 karena batasan kuota 15 pemain. Tempat latihannya pun sama seperti Samator, di Lapangan Voli, Jalan Bambe 19, Driyorejo, Gresik.
“Saya cuma mendampingi saja di awal. Aneka Gas itu bukan pemain junior, tapi pemain lapis kedua yang sebenarnya bisa turun di Proliga. Tapi karena dibatasi, jadi kami bikin klub baru. Daripada kesempatan bermain mereka tidak ada, makanya dibuat Aneka Gas,” kata Hadi kepada Bola.com, Selasa (27/11/2018).
Memang kurang tepat untuk menyebut Aneka Gas sebagai klub berisikan pemain junior. Sebab, ada beberapa pemain Samator yang sudah punya pengalaman di Proliga bergabung klub ini. Sebut saja Agil Angga, Ibnu Quniadi, Sugiarto, dan Yoga Tegar.
Andalkan Pemain Muda
Sisanya, pemain penghuni skuat Aneka Gas adalah pemain muda yang berusia di bawah 20 tahun dan belum mememiliki pengalaman di Proliga. Namun, jangan kaget bila ada sosok berkualitas yang menjadi pengatur strategi klub ini.
Sebagai pelatih kepala, Aneka Gas menunjuk Joni Sugiyatno yang selama beberapa tahun terakhir menjadi asisten pelatih Samator. Track record Joni pun tidak bisa dipandang sebelah mata karena sudah berpengalaman di dunia voli.
Pelatih asal Cilacap itu merupakan asisten pelatih timnas voli putra Indonesia pada SEA Games 2015, SEA Games 2017, dan Asian Games 2018. Semasa bermain, Joni juga mencatatkan sejumlah prestasi untuk timnas voli putra Indonesia.
Pria yang semasa bermain berposisi sebagai open spiker itu pernah meraih tiga emas dan dua perak dalam keikutsertaan sebagai pemain timnas voli putra Indonesia di ajang SEA Games sejak edisi 2003.
“Ini adalah kali pertama saya menjadi pelatih kepala di klub profesional dan ikut Proliga. Mau bagaimanapun, saya masih terus belajar menjadi pelatih. Kami semua sama-sama belajar di sini,” ungkap pria berusia 35 tahun itu.
Baca Juga
Bursa Top Scorer BRI Liga 1 2024 / 2025: Gustavo Almeida Terdepan, Andalan Timnas Indonesia Siap Kasih Kejutan
Keren! Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye Masuk Team of The Week Pekan ke-17 Liga Belanda
Pemain Termuda dalam Sejarah Timnas Indonesia Bersyukur Dipoles Pelatih Striker Bawaan Shin Tae-yong: Pengetahuan, Pembelajaran, Pengalaman