Bola.com, Bangkalan - Duel Madura United melawan PSIS Semarang memang sudah berakhir, dan kedudukan 2-2 menghiasi papan skor laga itu. Namun, terdapat satu insiden pada pengujung laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Senin sore (26/11/2018).
Kerusahan antar permain menghiasi injury time babak kedua laga pekan ke-32 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Terjadi friksi antar pemain di posisi gelandang dari kedua tim, Asep Berlian (Madura United) dan Ibrahim Conteh (PSIS Semarang).
Saat itu, kedua pemain terlihat berduel dalam perebutan bola yang kemudian menjadi pelanggaran. Tak lama kemudian, mereka saling menanduk sehingga membuat para pemain dari kedua tim berusaha melerai Asep dan Conteh.
Baca Juga
Kepada Bola.com, Asep membeberkan friksi yang dialaminya bersama Conteh. Menurutnya, pemain asal Sierra Leone itu telah melakukan kekerasan verbal kepada dengan ucapan yang sangat kasar.
“Pada babak pertama, dia mengatai ibu saya dengan sebutan anj**g. Saya berusaha tidak memerhatikan karena tahu dia hanya memprovokasi. Tapi, dia melakukannya berulang selama pertandingan mengatakan hal itu,” tutur Asep kepada Bola.com, Selasa (27/11/2018).
“Saat jeda pertandingan, saya bilang wasit, tapi dia bilang tidak dengar. Kemudian saya lapor coach (Gomes de Oliveira), dan dia bilang sebaiknya tidak perlu didengarkan. Saya pun menuruti dengan tidak perlu mendengarkan dia (Conteh),” ungkap pemain asal Bogor itu.
“Ternyata babak kedua pun masih terus terjadi. Saat kami dapat penalti (jelang bubaran), dia melakukan protes keras kepada wasit. Saya bilang sudah jadi keputusannya. Ternyata dia ulangi lagi, kali ini ibu dan istri saya disebut dengan binatang itu,” terangnya.
Mendengar hal itu, Asep merasa tidak terima dua wanita yang sangat disayanginya dikatai dengan sebutan kasar. Makanya, dia mulai emosi dan termotivasi untuk menghentikan setiap pegerakan Conteh.
“Saat dia bawa bola, saya kesal sekali. Makanya saya berusaha merebut dan dia tidak terima dan kami saling menanduk. Saya sebenarnya ingin sekali melakukan hal lebih dari itu. Tapi, pemain Madura United dan PSIS Semarang berusaha memisah,” kata Asep.
“Pemain-pemain PSIS tahu dia (Conteh) mengucap hal tidak pantas. Saat itu, Gilang Ginarsa (pemain PSIS) bilang kepada saya untuk bersabar. Apa yang saya lakukan bisa berbuah sanksi. Gilang juga mengatakan pada dia untuk tidak berkata kasar pada saya,” imbuhnya.
Mencoba Meredam
Saat peluit panjang telah dibunyikan, Asep masih memendam niatan untuk berkelahi dengan Conteh. Dia melepas baju dan berusaha untuk mendatangi Conteh dan diajak berduel satu lawan satu.
“Untungnya, manajemen berhasil melerai. Saya kemudian masuk ruang ganti dan menangis. Saya masih tidak bisa menerima kenyataan ada orang yang menyebut ibu dan istri saya dengan kalimat kasar,” ujar pemain berusia 28 tahun itu.
Setelah pertandingan, Asep merasakan dampak dari peristiwa yang dialaminya. Video tayangan ulang insiden itu telah beredar luas di berbagai akun media sosial, terutama instagram.
Akibatnya, akun intagram milik Asep dan istrinya diserang secara bertubi-tubi oleh suporter PSIS. Banyak kata makian yang mengarah kepadanya karena dianggap telah menyerang Conteh.
“Orang tidak tahu bahwa ada peristiwa yang mendahului keputusan saya melakukan itu. Saya akui itu salah, saya sudah terpancing emosi dan melakukan hal yang tidak perlu. Tapi, kasihan istri saya yang terkena dampak,” ucapnya.
Asep sadar bahwa tindakannya akan berbuah sanksi karena telah bertindak di luar fair play. Dia saat ini memilih untuk pulang ke Bogor karena mendapat akumulasi kartu dan tidak bisa ikut Madura United bertandang ke markas Perseru Serui (1/12/2018).
“Saya bilang seperti ini bukan untuk membela diri. Tapi, memang itu yang saya alami dan saya sampaikan apa adanya. Sampai saat ini, tidak ada permintaan maaf secara langsung dari dia (Conteh),” tuturnya.
Baca Juga
3 Fakta Menarik usai Pecco Bagnaia Menang Sprint Race MotoGP Barcelona: Besok, Jorge Martin Cuma Harus Finis 9 untuk Juara Dunia!
Timnas Indonesia Belum Mampu Pecahkan Rekor Vietnam di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ayo Jangan Loyo!
Usai Gasak Timnas Indonesia, Jepang Berpeluang Jadi Tim Asia Pertama yang Lolos Piala Dunia 2026: Paling Superior, Jarak Poinnya Strategis!