Bola.com, Serui - Gojek Liga 1 bersama Bukalapak memasuki fase krusial. Hingga laga pekan ke-32 belum ketahuan tim kandidat juara dan tim yang akan degradasi.
Baca Juga
Untuk menjaga fair play, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi disarankan menggelar dua laga terakhir Liga 1 2018 itu secara serentak.
"Di Liga Malaysia dan Thailand atau Eropa, sudah dilakukan. Seharusnya Indonesia juga menerapkan itu agar sportivitas bagus karena musim ini sangat ketat dan belum tahu siapa yang juara atau degradasi," tutur Wanderley Junior, pelatih Perseru Serui.
Jika dilakukan bersamaan, lanjut Wanderley, tim-tim yang kepentingan jadi juara atau degradasi tak bisa main mata untuk menyingkirkan tim rival.
"Tapi, cara itu susah dilakukan di Indonesia karena banyak faktor jadi kendala. Misalnya, letak geografis dan infrastruktur," kata Wanderley.
Pelatih Perseru yang lama berpetualang di Indonesia sejak jadi pemain itu juga menyebut adanya faktor sosial.
"Belum lagi masalah ibadah. Jika pertandingan dilakukan magrib, penonton yang muslim harus ibadah. Padahal, mereka juga ingin menyaksikan timnya main. Kalau di Qatar dan Arab Saudi, pertandingan digelar jam 21.00 yang tak mengganggu ibadah," ujarnya.
Bagi Wanderley Junior, ini sekadar masukan. "Semua terserah PSSI dan operator. Saya tak mau pikir itu. Yang penting, Perseru harus menang di dua pertandingan terakhir Liga 1 2018 agar lolos degradasi," ujarnya.