Mantan Pemain Timnas Indonesia Angkat Bicara perihal Tagar EdyOut

oleh Aditya Wany diperbarui 28 Nov 2018, 08:30 WIB
Wartawan menunggu delegasi FIFA-AFC di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/11/2015). FIFA memiliki agenda pertemuan dengan pihak Asosiasi Pemain, PT Liga Indonesia dan Juga perwakilan Wartawan. (Bola.com / Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Surabaya - Desakan dari publik, khususnya pencinta sepak bola Indonesia, yang meminta Edy Rahmayadi mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI kian nyaring terdengar. Di media sosial, tagar #EdyOut sudah disuarakan kalangan suporter sepak bola.

Advertisement

Hal ini dipicu kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018, yang terhenti di babak grup. Sebagai orang nomor satu di otoritas tertinggi sepak bola Indonesia, Edy diminta bertanggung jawab.

Mantan pemain Timnas Indonesia, Hanafing, memberikan pendapatnya mengenai hal ini. Dia menilai situasi sepak bola Indonesia memang sedang bermasalah sehingga memengaruhi Timnas Indonesia dan puncaknya, gagal total di ajang turnamen dua tahunan itu.

"Ketua umum kalau berada di dua kaki, itu akan susah. Kalau federasi kita sehat, tidak apa-apa, ini PSSI kan masih sakit, belum sehat. Kita minim prestasi, kompetisi masih belum berjalan dengan baik," kata Hanafing kepada Bola.com.

Pemain Timnas Indonesia era 1980-an dan 1990-an itu menyentil status Edy Rahmayadi yang rangkap jabatan. Seperti diketahui, mantan Pangkostrad itu juga menjabat sebagai Gubernur Sumatra Utara.

"Kita butuh pemimpin PSSI, betul-betul orang yang harus punya banyak waktu untuk mengurus. Sebetulnya sistem kita sudah bagus, tapi jangan ada banyak masalah. Pak Edy, awal-awal saat jadi ketua, bagus. Tapi, setelah jadi gubernur sudah tidak bisa," imbuh mantan pemain NIAC Mitra itu.

Hanafing menyarankan PSSI membenahi banyak problem yang membelit sepak bola Indonesia. Selain Tim Merah-Putih, kompetisi yang berjalan di Tanah Air juga dinilai masih bermasalah.

"Masih banyak lahir faktor nonteknis di pertandingan, terutama Liga 2 dan Liga 3. Itu semua dulu dibenahi, bagaimana Liga 1 juga jadi lebih berkualitas. Itu harus kuat dulu, kalau dua kaki, tidak akan bisa. Harus orang kuat di situ," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Kandidat Pengganti

Sampai sejauh ini belum ada nama yang diusulkan secara kuat sebagai pengganti Edy. Terakhir, Erick Thohir yang merupakan Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia) didengungkan sebagai kandidat.

Namun, pria yang dikenal pernah menjabat sebagai Presiden Inter Milan itu menolak seandainya ditunjuk sebagai Ketua Umum PSSI. Dia menyebut lebih ingin memperbaiki sepak bola Indonesia secara profesional.

"Kalau Erick Thohir (jadi pengganti), harus cari orang-orang yang kuat di bawahnya. Erick Thohir juga bukan orang yang bisa duduk 100 persen di dalam," ujar Hanafing merespons kabar itu.

"Erick itu perancang event, kalau untuk merancang kompetisi dia jago. Tapi, kalau jadi Ketua Umum PSSI, apakah dia mampu? Dia harus punya staf ahli yang bagus," kata mantan pemain yang pernah meraih medali emas SEA Games 1991 tersebut.

Berita Terkait