Jakarta - Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, memastikan anak asuhnya tak terkena suap jelang dua pertandingan terakhir di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC, membutuhkan kemenangan.
Hingga pekan ke-32 Liga 1, Sriwijaya FC berada di peringkat ke-16 dengan 36 poin. Dengan dua pertandingan tersisa, Laskar Wong Kito ingin menyapu bersih semua poin demi lolos dari zona degradasi.
Ucok memastikan, di laga krusial itu, semua pemain Sriwijaya FC akan berjuang keras. Laskar Wong Kito tak akan tergoda tawaran dari mafia yang berniat mengatur skor sepak bola Indonesia.
"Sebenarnya, banyak pemain kami yang dapat SMS (dari mafia sepak bola). (Mafianya) ada bekas pemain, ada fotonya, pemain saya sudah melapor," kata Ucok Hidayat saat dihubungi Liputan6.com.
Malahan, kapten Sriwijaya FC, Yoo Hyun-goo, mendapat tawaran menggiurkan dari mafia sepak bola. Namun, gelandang asal Korea Selatan itu tak mau merusak keindahan sepak bola Indonesia.
"Ada rekamannya, ada tawarannya berapa. Rata-rata pemain ditawar Rp50 juta. Kapten kita di WA sama agen-agennya, dia (mafia) dari Indonesia. Kami sudah lapor ke PSSI juga," ucap manajer Sriwijaya FC itu, menambahkan.
Target Menang
Dalam dua pertandingan tersisa, Sriwijaya FC akan menjamu Mitra Kukar di Stadion Gelora Jakabaring, 30 November 2018 dan menantang Arema FC di Stadion Kanjuruhan, 7 Desember 2018.
"Kami harus menang karena tidak mau degradasi. Kekuatan tim, pada dasarnya merata. Tinggal strategi dari pelatih saja," ucap Ucok menegaskan.
Berbagai cara dilakukan Sriwijaya FC agar mampu memotivasi pemain. Manajemen bahkan menyiapkan bonus beragam agar pemain bisa memenangi dua laga sekaligus, memastikan Sriwijaya FC tetap berlaga di Liga 1 musim depan.
"Motivasi macam-macam sudah diberi. Ada beberapa kawan yang bantu untuk memberikan bonus. Artinya, kalau soal bonus, sangat besar," ucap Ucok Hidayat.