Kasus Pengaturan Skor di Sepak Bola Indonesia Mengerucut ke Satu Nama

oleh Ario Yosia diperbarui 29 Nov 2018, 19:11 WIB
Bambang Suryo saat menghadiri panggilan Komdisi Disiplin (Komdis) PSSI

Bola.com, Jakarta - Isu pengaturan skor di perhelatan kompetisi sepak bola Tanah Air bukan barang baru. Setiap musim, selalu muncul kasus-kasus kontroversial yang mengarah ke hal tersebut di berbagai level kompetisi. Sayang, bak orang kentut. Baunya terasa namun, kebenaran adanya match fixing di Indonesia tak kunjung dibuktikan secara otentik.

Rumor soal kasus pengaturan skor mengembali menghangat di tengah badai kritik masyarakat luas ke Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, usai kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Sejumlah pelaku sepak bola nasional buka-bukaan soal match fixing di acara talkhow Mata Najwa yang bertajuk "PSSI Bisa Apa?" yang ditayangkan Rabu (28/11/2018) malam di stasiun televisi, Trans7.

Advertisement

Manajer klub kontestan Liga 3 Persekam Metro FC, Bambang Suryo (BS), salah satu nara sumber di Mata Najwa salah satu figur yang bersuara lantang. Pria yang mengaku pernah jadi pelaku pengaturan skor yang bekerja sama dengan bandar internasional menyebut nama Vigit Waluyo sebagai biang kerok sejumlah match fixing di Indonesia.

Awalnya, BS menyebut jika di Indonesia ada seorang bandar yang mengurus hal-hal terkait pengaturan skor di dunia persepakbolaan.

 "Saya sebut dia sontoloyo, orang ini adalah orang pertama yang pernah kerja sama dengan saya. Beliau dulu pemilik klub, sekarang ini orang kepercayaan Kamboja Bet365, orang Indonesia," ujarnya.

Bambang awalnya enggan menyebutkan siapa sosoak yang ia sebut sebagai sontoloyo itu.

Namun, ketika Anggota Komite Eksekutif PSSI Gusti Randa, yang juga hadir menjadi narasumber, diminta Najwa Shihab untuk memberikan tanggapannya, Bambang pun mengungkapkan nama Vigit.

Bambang bereaksi usai pernyataan Gusti Randa yang menyebutkan jika PSSI bisa melakukan segalanya untuk persepak bolaan Indonesia.

Gusti Randa menjanjikan bahwa PSSI akan menyikat oknum-oknum yang merusak kemurnian sepak bola Tanah Air

"PSSI bisa apa? Bisa Segalanya. Apalagi dalam konteks match fixing itu. Jika ada yang seperti itu, maka laporkan kepada kami. Kebetulan saya Komite Hukum. Tidak usah fakta, terendus saja, akan kita sikat," kata Gusti Randa yang juga merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa.

Gusar dengan pernyataan Gusti, Bambang pun membongkar nama orang yang ia sebut 'sontoloyo'

BS juga menanyakan ke Gusti kenapa Vigit yang terlibat banyak kasus tidak pernah dipanggil Komisi Disiplin PSSI untuk disidik.

"Lho ini sudah saya buka, kenapa Vigit tidak dipanggil PSSI?" ujar Bambang Suryo.

"Ya laporannya mana?" timpal Gusti Randa.

 "Jadi apa? Apa PSSI hanya menunggu laporan? Apa hanya menunggu hasil pertandingan?" ujar Bambang lagi.

BS curhat kalau seringkali PSSI kepengurusan Edy Rahmayadi diam saja dengan adanya mafia di persepakbolaan Indonesia.

"Dulu zamannya Pak Nyalla (Mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti), mafia dikejar-kejar. Tapi sekarang mafia dibiarkan. Nyatanya banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi. Saya bicara ini fakta," ujar Bambang Suryo.

Menarik menyaksikan efek bola salju rumor pengaturan skor di acara Mata Najwa.