Bola.com, Gianyar - Pelatih sementara Bali United, Eko Purdjianto, memahami sikap suporter timnya yang memperlihatkan kekecewaan dengan membakar flare berulang kali dalam laga kontra Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (2/12/2018) malam.
Di sisi lain, Eko menyebut ia kecewa karena terhentinya pertandingan karena flare telah menghambat upaya pemain yang ingin berjuang hingga akhir pertandingan.
Laga Bali United kontra Persija tercatat dihentikan sebanyak enam kali oleh wasit Djumadi Effendi karena alasan flare yang menyala di tribune utara stadion. Ketika Bali United mampu memperkecil ketertinggalan pada akhir laga lewat gol yang dicetak Stefano Lilipaly, suporter kembali menyalakan flare yang membuat pertandingan terhenti lagi.
Baca Juga
Beberapa pemain terlihat kecewa dengan kondisi tersebut. Gede Sukadana bergerak ke arah suporter di tribune utara untuk meminta agar flare dimatikan, begitu pula Ricky Fajrin yang berlari hingga ke belakang gawang Persija untuk meminta suporter mematikan flare itu. Irfan Bachdim pun terlihat kecewa dengan mengetuk kepalanya melihat aksi suporter tersebut.
"Terus terang saya mengapresiasi suporter. Saya tahu mereka kecewa, tapi sejak awal sudah saya katakan kami ingin berjuang, kami tak ingin terpuruk lagi. Dengan kejadian flare menyala, saya tahu mereka kecewa dengan kami," ujar Eko Purdjianto.
"Namun, kami berusaha berpikir positif dan kami bermain bagus dengan menyerang terus. Pemain ingin menang, tapi kami juga kecewa karena flare. Itu menjadi gangguan. Kami sempat membalas dan ritme kami sudah kembali bagus. Kami sejak awal berpikir untuk memenangi pertandingan," lanjutnya.
Permainan Bali United cenderung lebih baik di awal babak kedua ketika kondisi tertinggal 0-1 dari Persija. Tim tamu berhasil menambah keunggulan setelah wasit menunjuk titik putih dan Marko Simic mencetak gol memanfaatkan bola rebound setelah eksekusinya berhasil dibaca kiper Bali United, Diki Indriyana.
Eko Purdjianto menegaskan lagi betapa pemainnya ingin berjuang hingga akhir pertandingan untuk memenangi pertandingan.
"Seperti saya katakan, kami ingin menang dan saya memberikan motivasi kepada pemain sebelum babak kedua dimulai. Saya katakan kami bisa menang dan masih ada waktu untuk membalas gol lawan. Saya harus katakan menumbuhkan motivasi pemain yang baru mengalami tiga kekalahan beruntun itu tidak mudah, dan saya mengapresiasi mereka yang mau bangkit," ujar Eko.
"Mungkin suporter sudah terlalu mencintai Bali United sehingga mereka melakukan itu semua. Kami tetap mengapresiasi mereka, tapi permasalahan flare tadi justru akhirnya menghambat kami untuk mengejar ketinggalan di saat ritme permainan kami sudah lebih baik," lanjutnya.