5 Pebulutangkis yang Paling Bersinar pada 2018

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 05 Des 2018, 08:30 WIB
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon. (Humas PB PBSI)

Bola.com, Jakarta - Rangkaian BWF World Tour 2018 sudah hampir berakhir. Para pemain terbaik tinggal menjalani turnamen penutup tahun, yaitu BWF World Tour Finals 2018

Turnamen bergengsi tersebut akan digelar di Guangzhou, China, pada 12-16 Desember 2018. Delapan pemain terbaik dari masing-masing sektor akan berpartisipasi. 

Advertisement

Indonesia mengirim enam wakil pada kejuaraan tutup tahun tersebut, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Anthony Sinisuka Ginting, Tommy Sugiarto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. 

Namun, tak semua pemain terbaik bisa main di turnamen tersebut. Ganda putri nomor satu dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, gagal lolos karena setiap negara hanya boleh meloloskan dua wakil di masing-masing sektor. 

Meski demikian, prestasi Fukushima/Hirota pada tahun ini tak perlu diragukan lagi. Mereka termasuk satu dari lima pemain paling bersinar pada 2018. Siapa saja mereka? 

Berikut ini lima pemain paling bersinar sepanjang 2018 seperti dilansir Sportkeeda

 

2 dari 6 halaman

Kento Momota

Tunggal putra Jepang, Kento Momota saat melawan pebulu tangkis Indonesia, Tommy Sugiarto pada 8 besar Indonesia Open 2018 di Istora GBK, Jakarta, Jumat (6/7). Tommy kalah 11-21, 15-21. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pebulutangkis asal Jepang, Kento Momota, saat ini menempati ranking pertama dunia tunggal putra. Prestasi ini sangat mengesankan karena pada 2016 dia diskorsing Federasi Bulutangkis Jepang karena terlibat perjudian ilegal. Insiden itu menimpa Momota saat sedang bercokol di peringkat dua dunia dan dijagokan meraih medali emas Olimpiade 2016. 

Hukuman itu jadi pukulan telak bagi Momota. Tetapi, dia tetap berlatih rutin setiap hari. Dia baru kembali ke lapangan bulutangkis dunia pada Juni 2017. 

Pada awal 2018 Momota menempati ranking 48. Namun, setelah itu dia tampil gemilang dan konsisten. Salah satu titel yang diraihnya adalah Juara Dunia 2018. Gelar lain yang diraihnya yaitu Vietnam International Challenge, Kejuaraan Asia, Indonesia Open, Jepang Terbuka, Denmark Terbuka, dan Fuzhou China Terbuka.  

Momota menduduki posisi kedua, di belakang Chou Tien Chen (Chinese Taipei), pada ranking terakhir Race to Guangzhou. Alhasil, Momota akan menempati unggulan kedua pada BWF World Tour Finals 2018. 

 

3 dari 6 halaman

Tai Tzu Ying

Tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying mengangkat tangan usai menumbangkan pebulu tangkis China, Chen Yufei saat Final Indonesia Open 2018 di Istora GBK, Jakarta, Minggu (8/7). Tai Tzu Ying menang 21-23 21-15 21-9. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Jika Momota dominan di sektor tunggal putra, Tai Tzu Ying sangat perkasa di nomor tunggal putri. Dia berhasil meraih delapan gelar pada musim ini.

Perinciannya yaitu juara Indonesia Masters, All England, Kejuaraan Asia, Malaysia Terbuka, Indonesia Open, Asian Games 2018, China Terbuka, dan Denmark Terbuka. 

Pemain asal Chinese Taipei tersebut juga sempat mengukir rekor menang beruntun hampir selama tujuh bulan. 

 

4 dari 6 halaman

Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon

Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya (kedua kanan) dan Marcus Fernaldi (kanan) berpose sambil memegang piala usai mengalahkan pebulutangkis Denmark Mathias Boe dan Carsten Mogensen di final All England, Birmingham, Inggris (18/3). (AFP Photo/Paul Ellis)

Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon benar-benar mendominasi sektor ganda putra pada 2018. Laju Minions tak terbendung. 

Mereka total mengoleksi sembilan gelar pada tahun ini, delapan di antaranya di ajang World Tour. Kevin/Marcus juga meraih gelar di ajang Indonesia Masters 2018, India Terbuka 2018, All England 2018, Indonesia Open 2018, Asian Games 2018, Jepang Terbuka 2018, Denmark Terbuka 2018, Fuzhou China Terbuka 2018, dan Hong Kong Terbuka. 

Raihan fantastis sepanjang tahun ini membuat Kevin/Marcus tak tergoyahkan di peringkat satu dunia sektor ganda putra. 

 

5 dari 6 halaman

Zheng Siwei / Huang Yaqiong

Pebulu tangkis ganda campuran China Zheng Siwei (kiri) dan Huang Yaqiong (kanan) berpose usai penyerahan medali emas nomor perorangan Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Puspa Perwitasari/18/tom/18.

Dominasi China di berbagai sektor mulai terkikis, kecuali di ganda campuran. Pada sektor ini, China masih menjaga dominasi melalui Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Ganda China tersebut berhasil memenangi sembilan titel pada tahun ini, yaitu Fuzhou China Terbuka, Prancis Terbuka, Denmark Terbuka, China Terbuka, Jepang Terbuka, Asian Games, Kejuaraan Dunia, Malaysia Terbuka, dan Indonesia Masters. 

Mereka menempati peringkat satu pada BWF World Tour Finals 2018. 

 

6 dari 6 halaman

Yuki Fukushima / Sayaka Hirota

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat melawan pemain Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota pada semifinal Bulutangkis Beregu Putri Asian Games 2018 di Jakarta, Selasa (21/8). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Jepang benar-benar perkasa di sektor ganda putri, dengan menempatkan lima pasangan di peringkat 10 besar. Bahkan tiga pasangan di antaranya masuk jajaran lima besar. 

Seluruh turnamen utama, termasuk Kejuaraan Dunia dan All England, dimenangi ganda putri Jepang. Jika harus memilih yang tampil paling fantastis, maka Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang layak terpilih. Mereka masuk final tujuh kali dan memenangi lima di antaranya. 

Ganda peringkat satu dunia itu finis di posisi kedua pada Race to Guangzhou, tapi secara menyakitkan tak bisa bermain di BWF World Tour Finals 2018. 

Alasannya, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara lolos otomatis karena berstatus juara dunia 2018. Sedangkan Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi finis di atas Fukushima/Hirata pada ranking Race to Guangzhou. Padahal, setiap negara hanya boleh mengirimkan dua wakil untuk masing-masing sektor. 

 

Berita Terkait