Bola.com, Jakarta - Juara bertahan Piala AFF, Timnas Thailand, gagal mempertahankan gelar setelah tersingkir secara dramatis dari Malaysia. Thailand kalah lewat regulasi gol tandang.
Bermain di Stadion Rajamangala, Bangkok, Rabu malam (5/12/2018), Timnas Thailand sempat unggul lewat gol bunuh diri Irfan Zakaria pada menit ke-21.
Tujuh menit berselang, Malaysia berhasil menyamakan skor berkat bola hasil sepakan Muhammad Syahmi Safari dari luar kotak penalti.
Memasuki babak kedua, publik tuan rumah bersorak. Berawal dari situasi bola mati, Pansa Hemviboon, menanduk bola kemelut di depan gawang Malaysia sehingga Thailand kembali unggul pada menit ke-63.
Malaysia tidak menyerah, meski dalam posisi tertinggal. Mereka kembali membungkam tim tuan rumah berkat gol Norshahrul Idlan pada menit ke-71.
Di saat pertandingan seakan hendak tuntas dengan skor 2-2 dan Malaysia ke final lantaran unggul agregat gol tandang, tim tuan rumah mendapat peluang emas terakhir.
Pencetak gol Malaysia, Syahmi Safari, melakukan hand ball di kotak penalti. Wasit mengeluarkan kartu kuning kedua, mengusir Syahmi, dan memberikan penalti buat Thailand.
Peluang ini jadi jalan Timnas Thailand ke final. Jika sukses dikonversi jadi gol, tim Gajah Perang bakal melaju ke final dengan kemenangan 3-2 karena saat itu waktu sudah menunjukkan menit ke-90+6.
Penalti Melambung
Top scorer sementara Piala AFF 2018 dengan koleksi delapan gol, Adisak Kraisorn, maju sebagai eksekutor. Sejak awal, ia terlihat gugup, kemungkinan lantaran beban yang ditanggungnya tak main-main.
Kiper Malaysia, Farizal Marlias, tampak dingin menyambut Adisak yang berdiri di depannya. Ia tak banyak melakukan pergerakan.
Dan, akhirnya, saat yang dinanti puluhan ribu fans Thailand tiba. Adisak menyepak bola, namun tak sesuai ekspektasi. Farizal bahkan tak perlu melakukan antisipasi apa pun karena bola sepakan kaki kanan Adisak melambung di atas mistar gawangnya.
Semua terjadi dalam sesaat, membuat pendukung Timnas Thailand seolah syok dengan tembakan itu. Pasalnya, Adisak merupakan bomber andalan. Ia diyakini kuat mental untuk mengambil penalti penentu nasib the War Elephants.
Nyatanya, striker sekelas Adisak pun tetap bisa gagal dalam momen segenting itu. Hanya sesaat setelah penalti itu, wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Skor tetap 2-2, dan Malaysia ke final.
Di sisi lain, kegagalan eksekusi penalti itu berpotensi menjadi bahan diskusi di kalangan penggemar sepak bola di Asia Tenggara karena terjadi di menit akhir dan gagal dieksekusi bomber tajam.