Bola.com, Jakarta - Bulan lalu, kasus seorang guru wanita SMAN 7 Mataram, NTB, Baiq Nuril Maknun viral di medsos dan jadi perhatian khalayak ramai. Kasus yang menjerat Baiq Nuril hingga jadi pesakitan, ternyata jadi pelajaran penting bagi pihak PSN Ngada NTT.
Berkaca dari pengalaman pahit Baiq Nuril itulah jadi alasan kuat pihak manajemen PS Ngada tak mau memberikan rekaman percakapan soal ajakan Bambang Suryo (BS) mengatur pertandingan pada babak 32 besar Grup G Liga 3 yang dilaksanakan di Kediri pekan lalu.
"Kami tak mau mengalami nasib seperti Nuril. Jadi, maaf kami tak akan memberikan rekaman ini kepada siapa pun. Ini barang bukti penting untuk mengungkap kasus di Liga 3 ini," tegas Bernard Frederick Burah, manajer PS Ngada saat dikontak Bola.com pada Rabu (5/12/2018).
Jika rekaman percakapan per telepon antara pelatih PSN, Kletus Marselinus Gabhe dengan BS diumbar ke publik lewat media, risiko bagi pihak PSN akan bisa ke ranah hukum pidana.
Rekaman telepon ini memuat percakapan antara Marselinus Gabhe dengan manajer Persekam Metro FC, Bambang Suryo (BS). Intinya PS Ngada diajak patungan menyetor masing-masing Rp 100 juta untuk meloloskan tim ke babak 16 besar Liga 3 2018.
Uang itu disebut BS akan disetorkan ke Joko Driyono (Wakil Ketua Umum PSSI) dan Andi Darussalam (mantan pengurus PSSI.
"Rekaman ini untuk konsumsi internal. Kami akan putar saat menghadap ke PSSI. Ini (rekaman) juga sebagai barang bukti dalam laporan kami di PSSI nanti," tutur Frederick Burah.
Bahkan, kata pelatih Kletus Marselinus, pihak PSN tak memberikan rekaman tersebut ketika panitia disiplin sebagai perwakilan PSSI yang bertugas pada Grup G di Kediri memintanya.
"Kami sudah membuat laporan awal ke pandis. Tapi kami masih buat laporan tertulis. Pandis meminta bukti rekaman itu, tapi kami menolaknya. Kalau saya sembarangan menyebar rekaman itu, nasib saya bisa seperti guru Nuril," kata Kletus Marselinus.
Tapi di hadapan pukuhan awak media usai laga Persik kontra PSN (2/12/2018), Kletus Marselinus memutar potongan rekaman itu."Maaf, sedikit saja ya. Saya telah membuktikan kalau Ngada tidak mengada-ada soal kasus di Liga 3 2018 ini," jelas Kletus Marselinus.
Baca Juga
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Deretan Biang Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Versi Pengamat