Anak Edy Rahmayadi Sedih Ayahnya Dibully sebagai Ketua Umum PSSI

oleh Windi Wicaksono diperbarui 07 Des 2018, 05:00 WIB
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi menolak mundur dari jabatannya. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Jakarta - Permintaan agar Edy Rahmayadi mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI masih nyaring terdengar. Namun, Edy Rahmayadi, menegaskan akan bertahan hingga masa jabatannya berakhir.

Jabatan Edy Rahmayadi di PSSI baru akan habis pada 2020. Tuntutan mundur tak lain karena persamalahan sepak bola nasional yang tak kunjung membaik sejak dia menjabat.

Advertisement

Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 menjadi salah satu penyebab semakin santernya tuntutan Edy Rahmayadi mundur. Rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara dan Dewan Pembina PSMS juga dinilai membuat pria berusia 57 tahun ini tidak fokus mengelola PSSI.

"Saya akan tetap bertahan karena jabatan belum habis dan menginginkan PSSI bisa mencapai cita-cita," ujar Edy Rahmayadi di Medan.

Edy menyadari banyak yang memintanya mundur dari PSSI setelah Timnas Indonesia gagal total di Piala AFF 2018. Dia mengaku banyak menerima hinaan dan sorotan setelah kegagalan tersebut.

Tapi, Edy Rahmayadi merasa bertanggung jawab dan masih punya rencana untuk PSSI. Bahkan, mantan Pangkostrad ini telah menargetkan Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia dan menjadi juara, serta menyiapkan program PSSI sampai 2045.

"Tapi yang buat saya sedih, karena anak saya sedih, karena tak ingin ayahnya dicerca. Kata anak saya, Ayah sudahlah (berhenti jadi Ketua PSSI)," tuturnya.

"Sampai titik darah penghabisan saya akan laksanakan tugas amanat rakyat agar PSSI berkibar di nusantara," ujar sang mantan Pangkostrad itu.