Bola.com, Surabaya - Pertemuan Persebaya kontra PSIS Semarang pada laga pekan terakhir Gojek Liga 1 bersama Bukalapak memang tidak menentukan apa pun. Kedua tim sudah memastikan tidak akan meraih juara atau terdegradasi dengan hasil apa pun yang diraih di laga ini.
Namun, bukan berarti Persebaya tidak mau tampil serius di pertandingan ini. Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, tetap memburu kemenangan dalam pertandingan yang tersaji di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu sore (8/12/2018).
Saat ini klub berjulukan Bajul Ijo itu sudah mengoleksi poin 47 dan bertengger di peringkat keenam. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu sudah menargetkan finis di posisi enam besar pada klasemen akhir. Kemenangan di laga ini akan menggaransi target itu.
Apalagi Persebaya akan mendapat dukungan penuh dari suporter sendiri di stadion berkapasitas 50 ribu penonton. Tiket pertandingan ini sudah ludes terjual sejak tiga hari sebelum pertandingan dan memastikan atmosfer pertandingan sangat sarat emosi.
'"Di laga terakhir, kami bermain di kandang sendiri, stadion penuh, dan kami harus memenangi pertandingan. Selain ingin happy ending, kami juga ingin peringkat yang lebih baik. Peluang kami ada asalkan bisa menang melawan PSIS," kata Djanur.
"Jadi itu semua adalah motivasi kami. Jika target kami bisa terealisasi, tidak menutup kemungkinan dapat melaju sampai ke papan atas," imbuh mantan pelatih Persib Bandung itu.
Di laga ini, ada beberapa perubahan yang kemungkinan bakal dilakukan Djanur, terutama lini belakang Persebaya. Duo bek tengah Fandry Imbiri dan Otavio Dutra kemungkinan absen karena alasan yang berbeda.
Aroma Rivalitas Perserikatan
Di sisi lain, masih era Perserikatan, Persebaya dan PSIS dikenal menjalin rivalitas. Pada musim 1986-87, kedua tim berjumpa di final untuk memperebutkan gelar. PSIS akhirnya keluar sebagai juara setelah menang 1-0.
Pada musim1987-1988, Persebaya menyimpan dendam kepada PSIS karena hasil itu. Persebaya kemudian berusaha menyingkirkan PSIS di babak penyisihan dan membuat mereka gagal lolos ke babak gugur.
Rivalitas keduanya memang sudah menjadi cerita masa lalu. Kedua kelompok suporter juga sudah memiliki hubungan yang baik.
Pada putaran pertama Liga 1 2018, PSIS mampu mengamankan poin penuh saat menjamu Persebaya di Stadion Moch Soebroto, Magelang (22/7/2018). Namun, situasi tim mengalami perubahan karena saat itu Persebaya masih ditangani Angel Alfredo Vera.
PSIS kini akan menghadapi Persebaya dikenal sebagai The Giant Killer atau pembunuh raksasa sejak dilatih Djanur. Tim tuan rumah memiliki catatan apik dengan membukukan empat kemenangan beruntun di kandang.
"Saya berharap melawan PSIS, mereka (Persebaya) punya titik lemah. Saya yakin pasti semua tim ada titik lemahnya. Tadi malam saya berdoa agar Persebaya Surabaya tidak seganas saat lawan tim papan atas," ungkap Jafri Sastra, pelatih PSIS, diiringi dengan tawa.
Berdasarkan catatan pertemuan, PSIS dan Persebaya sudah dua kali berjumpa sejak musim 2017. Selain putaran pertama, keduanya pernah bertarung dalam babak perempat final Liga 2 musim lalu, hasilnya Persebaya menang 1-0 (15/11/2017).
Jafri meminta kepada anak asuhnya untuk bekerja sama agar bisa mencuri poin. Dia cukup mewaspadai Persebaya, yang dikenal bermain agresif melawan klub manapun.
PSIS bukannya tidak memiliki pemain andalan selama di Liga 1. Klub Mahesa Jenar itu mengandalkan ketajaman dua penyerang, Bruno Silva dan Hari Nur Yulianto. Keduanya merupakan pemain paling produktif dengan masing-masing mengoleksi 16 dan 11 gol.
"Saya selalu mengedepankan team work. Siapapun yang main, seberapa bagusnya pemain itu, tetap harus kerja sama tim. Tidak ada instruksi agar Bruno cetak gol biar top scorer. Dia bisa saja cetak gol asalkan tidak pakai tangan saja," imbuh Jafri.
Prakiraan Susunan Pemain
Persebaya Surabaya (4-3-3): Miswar Saputra (kiper); Mokhamad Syaifuddin, Rachmat Irianto, Andri Muliadi, Ruben Sanadi (belakang); Misbakus Solikin (tengah), Rendi Irwan, Fandi Eko Utomo (tengah); Irfan Jaya, David da Silva, Osvaldo Haay (depan)
Pelatih: Djadjang Nurdjaman
PSIS Semarang (4-2-3-1): Joko Ribowo (kiper); Gilang Ginarsa, Petar Planic, Rio Saputro, Haudi Abdillah (belakang); M. Yunus, Nerius Alom; Komaruddin, Bayu Nugroho, Hari Nur Yulianto (tengah); Bruno Silva (depan)
Pelatih: Jafri Sastra