Stefano Cugurra Teco, Dua Tahun Penuh Keberuntungan di Persija

oleh Defri Saefullah diperbarui 09 Des 2018, 19:45 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco, memberikan arahan saat latihan jelang laga Liga 1 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Sabtu (08/12). Persija akan berhadapan dengan Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Stefano "Teco" Cugurra termasuk pelatih yang kerap dinaungi keberuntungan. Direkrut Persija Jakarta pada akhir Desember 2016 untuk menggantikan Muhammad Al Hadad, karier Teco tidaklah mulus.

Segudang pengalaman dalam melatih, utamanya di Thailand, belum cukup bagi Teco untuk langsung sukses di Persija. Terbukti, Persija sempat terseok-seok ketika mengikuti Liga 1 2017.

Advertisement

Pada Mei 2017, desakan untuk memecat Teco di Persija pun menguat. Namun eks pelatih Royal Thai Navy ini tetap mempertahankan kepala dinginnya.

Dia memilih fokus di pekerjaan ketimbang khawatir dengan keputusan manajemen saat itu.

"Bukan dapat tekanan dari manajemen. Semuanya, dari presiden klub ke manajemen semua punya keinginan yang sama, yakni menang. Tiap pertandingan juga kami evaluasi. Bersama-sama dengan pemain juga," kata Teco kala itu.

Sejak menang di pekan pembuka melawan Persiba, Persija kalah dan imbang masing-masing tiga kali. Dari hasil tersebut mereka masih bertengger di posisi ke-15 klasemen Liga 1.

Di laga terakhir melawan Bali United pada Minggu (21/5/2017), Persija hanya mampu imbang tanpa gol. Hasil ini memperpanjang rekor tak pernah menang di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi saat itu.

"Di negara-negara lain tekanan itu biasa. Waktu kita tidak menang main di kandang, pasti suporter tidak senang. Saya pikir itu biasa," ujar Teco.

 

 

2 dari 3 halaman

Dukungan Manajemen

Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat sesi latihan jelang laga Liga 1 di Lapangan Sutasoma, Jakarta, Jumat (07/12). Persija akan berhadapan dengan Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Alih-alih menuruti tekanan suporter, manajemen Persija memilih untuk tetap mempertahankan Teco hingga akhir musim Liga 1 2017. Malah manajemen yang dipimpin Direktur Utama Persija, Gede Widiade memilih untuk membeli dan menjual pemain yang tidak maksimal.

Gede memastikan, Persija akan menambah empat personel pada bursa transfer paruh musim.

"Harus ada penggantian, refreshing pemain. Jadi, memang kita akan mendatangkan 2-4 pemain, termasuk pemain asing. Selambat-lambatnya tanggal 1 Agustus 2018," kata Gede saat itu.

Pemain Persija Jakarta tampak ceria saat sesi latihan jelang laga Liga 1 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Sabtu (08/12). Persija akan berhadapan dengan Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Walau posisi Teco tidak tersentuh, Gede bakal kembali mengevaluasi arsitek asal Brasil itu dalam tiga tahap. Pertama, dalam enam pertandingan pertama putaran kedua Liga 1, kedua enam partai berikutnya, dan lima laga terakhir kompetisiGede memastikan, target untuk Persija di musim ini tidak berubah. Ismed Sofyan dan kawan-kawan diharapkan finis pada rentang 3-5 besar di klasemen.

"Evaluasi terhadap tim. Jadi sesuai target yang saya canangkan, di tahun ini, harus 3-5 besar, dan putaran pertama tidak sesuai dengan harapan, maka diminta tim coach Teco Cs. untuk membuat target di putaran kedua ke dalam tiga tahap," terangnya.

Setelah adanya perombakan pemain, Persija perlahan-lahan mulai kembali ke trek. Tepatnya saat kompetisi bergulir di bulan Ramadan, Persija mulai terus menghasilkan poin-poin positif. Mereka sapu bersih kemenangan di ramadan 2017.

Menjelang bergulirnya Liga 1 2018, Persija kembali menambah kekuatan. Marko Simic dan Riko Simanjuntak menjadi pemain yang paling berpengaruh hingga Persija berada di ambang juara tahun ini.

3 dari 3 halaman

2018 Gemilang

Pelatih Persija, Stefano Teco, memberikan instruksi kepada anak asuhnya saat melawan Persela pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Selasa (20/11). Persija menang 3-0 atas Persela. (Bola.com/Yoppy Renato)

Persija memulai 2018 dengan gemilang. Salah satunya dengan melakukan gebrakan menjadi juara Piala Presiden yang merupakan turnamen pramusim.

Marko Simic menjelma menjadi teror menakutkan. Dia menjadi top scorer di Piala Presiden dan pantas disebut sebagai pembelian paling oke dari Persija.

Memasuki Liga 1 2018, Persija tentu juga membidik target juara. Namun perjalanan mereka juga penuh liku karena dihajar oleh penundaan laga beberapa kali sehingga sempat terperosok di dasar klasemen Liga 1.

Suporter Persija Jakarta, The Jakmania, menunjukan tiket usai antri untuk menukar tiket di Lapangan Blok S, Jakarta, Minggu (9/12). Persija akan menjalani laga penentuan gelar juara melawan Mitra Kukar. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Simic juga ternyata sempat tidak segarang di Piala Presiden. Namun momentum demi momentum positif terus diraih Persija usai kekalahan lawan Persib yang sempat ternoda. Salah satu yang paling penting saat menang 2-1 atas Bali United di stadion I Wayan Dipta.

Kini Persija ditasbihkan sebagai jawara Gojek Liga 1 2018 bersama Bukalapak. Bagaimana kelanjutan karier Teco di Tim Kemayoran?

"Tahun ini saya sudah memenuhi target di semua kompetisi. Mungkin seharusnya kami sudah bicara soal kontrak. Namun, sebagai pelatih saya tidak mau mengganggu manajemen karena saya mengetahui mereka punya urusan terkait banyak hal, termasuk mengurus stadion di mana kami akan memainkan laga terakhir musim ini. Saya tidak ada masalah dan lebih baik menunggu pertandingan terakhir selesai," ujar Teco.