PS Tira Lolos dari Lubang Jarum, Nil Maizar Luapkan Emosi

oleh Aditya Wany diperbarui 09 Des 2018, 20:30 WIB
Nil Maizar (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Samarinda - Nil Maizar tidak bisa menahan ungkapan kebahagian begitu pertandingan terakhir Gojek Liga 1 2018 bersama Bukalapak di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu sore berakhir (9/12/2018). Setelah wasit meniup pelut panjang, pelatih PS Tira itu langsung berteriak kencang dan memeluk para pemainnya.

Di pertandingan itu, Nil berhasil membawa PS Tira menang 3-1 atas Borneo FC. Luapan kebahagiannya tidak hanya mengakut kemenangan. Lebih dari itu, PS Tira memastikan diri akan bertahan di Liga 1 untuk musim depan.

Advertisement

Semua pemain PS Tira larut dalam kebahagian merayakan keberhasilan mereka bertahan di kasta tertinggi. Jajaran pelatih juga tidak menyia-nyiakan momen penting bagi klubnya setelah terpuruk dalam beberapa pekan.

Alhamdulillah, saya bersyukur kami bisa lolos dari lubang jarum dan bertahan di Liga 1. Saya sangat kagum dengan perjuangan pemain,” ucap Nil dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.

Sebelum pertandingan pekan terakhir ini dimulai, PS Tira berada di ambang degradasi. Klub berjulukan The Army itu baru mengoleksi 39 poin dan harus bersaing dengan empat klub sekaligus untuk keluar dari jerat degradasi.

Para pesaing PS Tira adalah Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Perseru Serui, dan PSMS Medan. Kemenangan saja tidak membuat PS Tira otomatis lepas dari degradasi. Mereka juga harus berharap Sriwijaya gagal menang.

Hal itu pun menjadi kenyataan. Sriwijaya tumbang 1-2 dari Arema FC. PS Tira dan Perseru berhasil bertahan di Liga 1 setelah meraih kemenangan di laga pekan terakhir. PSMS dan Mitra Kukar yang sama-sama kalah melengkapi tiga tim degradasi bersama Sriwijaya.

 Di pertandingan ini, para pemain PS Tira terlihat ngotot untuk menang. Aleksandar Rakic langsung mencuri perhatian dengan dua golnya di babak pertama pada menit ke-9 dan ke-36. Berikutnya Ahmad Nufiandani menambah keunggulan (70’), dan Borneo sempat memperkecil kedudukan pada menit ke-45.

Sepanjang Liga 1, PS Tira justru menjadi salah satu tim yang diprediksi bakal turun kasta. Mereka tampil tidak konsisten saat awal musim di bawah arahan pelatih Rudy Eka Priyambada. Dalam beberapa pekan, mereka juga harus menghuni peringkat dasar atau selalu zona degradasi.

Nil Maizar yang masuk di pertengahan musim menggantikan Rudy juga sempat kesulitan menangani PS Tira. Namun, perlahan Radanfah Abu Bakr dkk. mulai percaya diri dengan memberikan perlawanan.

Mereka bahkan sempat mencuri poin penuh di kandang Persebaya Surabaya, Stadion GBT, dan terbiasa menang di laga tandang. Meski beberapa kali menang, PS Tira tetap saja menghuni zona degradas hingga akhirnya berhasil keluar pada pekan terakhir.

“Kehidupan sepak bola memang seperti ini. Mudah-mudahan PS Tira ke depan bisa lebih baik lagi. Salam hormat saya kepada pemain yang berjuang meloloskan PS Tira di Liga 1,” ucap Nil Maizar.

Berita Terkait