Bola.com, Bangkalan - Madura United akan melakukan evaluasi besar-besaran setelah gagal total mencapai target musim ini. Klub berjulukan Laskar Sape Kerap itu hanya finis di peringkat ke delapan klasemen akhir Liga 1 atau melenceng jauh dari target juara.
Padahal, pada awal musim, Madura United menjadi satu di antara kandidat kuat juara. Mereka memiliki sejumlah pemain asing dengan label bintang. Empat di antaranya adalah Nuriddin Davronov (Tajikistan), Fabiano Beltrame (Brasil), Zah Rahan Krangar (Liberia), dan Beto de Paula (Brasil).
Baca Juga
Itu masih belum termasuk empat pemain naturalisasi yang mereka miliki juga. Di antaranya adalah Greg Nwokolo, OK John, Raphael Maitimo, dan Cristian Gonzales. Belum lagi, pada awal pramusim ada juga Marcel Sacramento (Brasil), dan Patrick N’Koyi (Belanda).
Namun, satu per satu pemain itu pergi meninggalkan Madura United saat kompetisi belum berlangsung. Marcel kemudian memilih bergabung Persipura Jayapura N’Koyi kembali ke Belanda. Gonzales juga hengkang dan menjadi pemain PSS Sleman.
Pada pertengahan musim, OK John dan Maitimo juga pergi dengan status pinjaman ke Persebaya. “Membayangkan awal musim saat itu, semua orang pasti mengira Madura United adalah kandidat juara. Tapi, kemudian yang terjadi kami justru terpuruk,” kata Haruna Soemitro, manajer Madura United.
Haruna menyebutkan akan berusaha mempelajari permasalahan klubnya musim ini. Semua juga sudah didiskusikan dengan Presiden Madura United, Achasanul Qosasi, untuk melakukan evaluasi dan menentukan langkah musim depan.
“Bahasanya Pak Achsanul itu, tahun ini adalah tahun salah dan sialnya Madura United. Gonzales, Marcel, OK John, dan Maitimo adalah kegagalan kami. Kami menghabiskan nominal uang yang tidak sedikit untuk mereka,” imbuh Haruna.
“Kami sudah kehilangan uang itu (kehilangan pemain) saja sekitar Rp 7 milyar. Kami memiliki kesalahan dan mengakibatkan pada mengeluarkan uang dalam jumlah yang tidak kecil,” ucap mantan ketua Asprov PSSI Jawa Timur itu.
Pergantian Pelatih
Untuk pertama kali dalam sebuah musim, Madura United juga melakukan pergantian pelatih. Milomir Seslija datang menggantikan Gomes de Oliveira menjelang kompetisi Liga 1 berjalan. Namun, komposisi itu berubah dan Gomes kembali melatih jelang putaran kedua.
Komposisi pemain asing juga melakukan pergantian setelah Madura United melepas Davronov dan Beto. Sebagai pengganti, awalnya Madura United akan memulangkan Peter Odemwingie yang tak lain mantan striker Madura United.
Sayangnya, pemain asal Nigeria itu merasa tidak siap setelah setengah musim tidak bermain dan berstatus tanpa klub. Akhirnya, klub asal Pulau Garam itu mendatangkan gelandang Milad Zeneyedpour (Iran) dan striker Mamadou Samassa (Mali).
“Ada banyak opsi, ternyata kami dapat Samassa itu pun juga sial. Kami berharap dia bermain 17 game ternyata tidak. Setelah kami meraih hasil positif 8 pertandingan beruntun tanpa kekalahan, saat itu Samassa cedera,” ujar Haruna.
“Ini menjadi proses instropeksi yang dalam dari kami. Kami melihat kalau rencana itu tidak salah dan tidak tertimpa sial, barangkali kami tidak terpuruk di situ. Masalahnya, sepak bola itu juga berbicara hasil akhir, di klasemen itu yang dilihat oleh masyarakat atau suporter,” tutup Haruna.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?