Musim Depan, Hamka Hamzah Ganti Menuntut Aremania

oleh Iwan Setiawan diperbarui 11 Des 2018, 20:15 WIB
Aksi aremania masuk lapangan di laga terakhir Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan melawan Sriwijaya FC (9/12/2018). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Berakhirnya kompetisi Gojek Liga 1 bersama Bukalapak sekaligus jadi tanda berakhirnya sanksi untuk suporter Arema, Aremania. Aremania disanksi Komisi Disiplin PSSI tak boleh memberikan dukungan langsung di dalam stadion sejak 11 November 2018.

Sanksi itu merupakan buntut aksi masuk lapangan yang dilakukan Aremania ketika pertandingan Arema melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada pekan 24 Liga 1 2018 (6/10/2018).

Advertisement

Dengan berakhirnya sanksi untuk Aremania, kapten tim Arema, Hamka Hamzah, ikut senang. Tetapi, dia juga memiliki harapan agar fans fanatik Singo Edan itu jauh dari tingkah negatif di musim depan.

"Musim depan kami juga ingin berprestasi, seperti yang selalu dituntut Aremania. Sekarang pemain juga ingin menuntut balik. Aremania musim depan harus lebih kreatif dan jauh dari aksi negatif. Buat image Aremania kembali jadi anutan suporter lain seperti dulu," kata pemain 34 tahun tersebut.

Musim ini Aremania memang banyak menuai citra negatif. Bahkan di laga terakhir Liga 1 2018 melawan Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (9/12/2018), masih ada insiden yang terjadi seusai jelang pertandingan berakhir.

Aremania yang berada di luar stadion, ingin masuk secara paksa dengan mendobrak satu di antara pintu darurat stadion. Pintu yang ada di sebelah timur itu pun jebol karena beberapa kali ditendang puluhan Aremania yang ada di luar.

Beruntung pihak kemanan bergerak cepat dan langsung menghalau keluar Aremania yang hampir memasuki area tepi lapangan. Tetapi, setelah wasit meniup peluit akhir, mereka kembali masuk dengan jumlah yang lebih besar.

Pihak keamanan pun kewalahan sehingga beberapa Aremania berhasil masuk lapangan setelah pertandingan berakhir.

Pemain Sriwijaya FC yang menangis di lapangan mendapatai kekalahan dan terdegradasi musim depan, langsung diarahkan menuju ruang ganti karena Aremania sudah ada yang berlari menuju lapangan.

Namun, aksi itu tidak berlangsung lama. Kepolisian menghadang kembali di lapangan. Aremania melakukan aksi tersebut sebagai sebuah ritual wajib akhir musim. Biasanya mereka meminta jersey atau barang dari pemain untuk kenang-kenangan.

Apa pun alasannya, aksi masuk lapangan seperti itu tidak bisa dibenarkan karena bisa saja Komdis menjatuhkan hukuman tambahan untuk Aremania. Hal itu bisa kembali merugikan Arema lantaran harus menerima sanksi denda dan tidak bisa mendapatkan pemasukan dari tiket pertandingan.