3 Bintang Timnas Indonesia yang Tak Bernasib Baik di Liga 1 2018

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 12 Des 2018, 10:15 WIB
Trivia Bintang Timnas Indonesia yang Terpuruk (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Berbagai cerita tersaji sepanjang penyelenggaran Liga 1 2018. Banyak yang berakhir manis. Namun, sebagian pihak tidak jarang menelan pil pahit.

Advertisement

Persija Jakarta merupakan satu di antara elemen yang merasakan hal positif. Tim Macan Kemayoran sukses menyabet gelar juara setelah mengalahkan Mitra Kukar 2-1 pada laga pamungkas.

Perseru Serui dan PS Tira pun merasakan kebahagiaan serupa meski tak sama. Kedua tim dianggap dalam kondisi positif setelah terhindar dari zona degradasi.

Akan tetapi, suasana berbeda menyelimuti Mitra Kukar, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan. Ketiga tim itu terpaksa turun kasta karena kalah bersaing dengan kontestan lainnya.

Namun, tidak hanya Mitra Kukar, Sriwijaya, dan PSMS Medan yang terpuruk. Sejumlah tim yang bersaing di papan atas klasemen juga mengalami nasib serupa karena gagal menjadi juara.

Beberapa nama bintang pun meredup karena tim yang dibela tidak mendapati keberuntungan. Bahkan, sebagian besar pemain yang dimaksud merupakan andalan di Timnas Indonesia. 

Bola.com kemudian merangkum setidaknya tiga pemain bintang Timnas Indonesia yang tidak dinaungi nasib baik selama mengikuti Liga 1 2018. Berikut ini adalah ulasannya.

2 dari 4 halaman

Septian David Maulana

Pemain Timnas Indonesia, Septian David Maulana, memegang bola saat latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Selasa (6/11). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFF 2018. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Septian David Maulana merupakan andalan di lini tengah Mitra Kukar. Pemain 22 tahun tersebut bertugas sebagai pengatur alur serangan skuat laskar Naga Mekes.

Kinerja Septian bersama Mitra Kukar pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Sepanjang musim lalu, dia telah membukukan enam gol dari 21 pertandingan di pentas Liga 1.

Akan tetapi, performa apik Septian tidak berbanding lurus hasil yang diraih Mitra Kukar. Naga Mekes terpaksa turun ke Liga 2 karena hanya mendulang 39 poin di peringkat ke-16 klasemen akhir.

Meski Mitra Kukar terdegradasi, pesona Septian disinyalir tidak akan sirna. Sosok yang telah mengoleksi 12 penampilan bersama Timnas Indonesia itu disebut tengah diperebutkan sejumlah tim papan atas nasional.

3 dari 4 halaman

Alberto Goncalves

Dengan berubahanya status kewarganegaraan Beto, Sriwijaya FC mendapatkan keuntungan karena dapat menambah slot pemain asing. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ujung tombak Sriwijaya FC selalu dipercayakan kepada Alberto Goncalves (Beto). Meski sudah berusia 37 tahun, dia tetap mampu memperlihatkan level permainan yang kompetitif.

Beto pun cukup produktif karena berhasil mencetak 11 gol dari total 23 pertandingan Liga 1 musim lalu. Sayangnya, kinerja apik sang pemain tidak cukup mengantarkan Sriwijaya bertahan di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

Sriwijaya harus turun kasta karena hanya menempati peringkat ke-17 dengan torehan 39 angka. Mereka terpaut tiga angka dari PS Tira yang menghuni urutan ke-15, atau batas akhir zona degradasi.

4 dari 4 halaman

Stefano Lilipaly

Gelandang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly, menyapa suporter usai mengalahkan Timor Leste pada laga Piala AFF 2018 di SUGBK, Jakarta, Selasa (13/11). Indonesia menang 3-1 atas Timor Leste. (Bola.com/Yoppy Renato)

Stefano Lilipaly merupakan penggawa Timnas Indonesia terakhir yang juga bernasib kurang mujur di Liga 1 2018. Setelah gagal mengantarkan Bali United juara pada musim 2017, sang pemain juga mengalami hal serupa saat ini.

Padahal, Lilipaly begitu produktif dengan torehan 12 gol dari 21 pertandingan. Sosok keturunan Belanda itu begitu piawai bermain di sektor gelandang serang Bali United, yang tidak jarang merepotkan lawan-lawannya.

Akan tetapi, lagi-lagi performa apik seorang pemain masih belum bisa mengangkat prestasi tim. Bali United hanya bisa menempati peringkat ke-11 di klasemen akhir karena hanya mendulang 45 poin.

Berita Terkait