Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya mencatatkan rekor sebagai klub dengan jumlah penonton terbanyak di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Dalam 17 laga kandang Persebaya, ada 485.328 penonton yang hadir.
Jumlah itu mampu mengungguli raihan laga kandang klub kampiun Liga 1 2018, Persija Jakarta. Klub Macan Kemayoran berada di peringkat kedua dengan mengumpulkan 374.996 penonton dalam 17 laga kandang.
Presiden klub Persebaya, Azrul Ananda, membeberkan kunci keberhasilan klubnya bisa mencatatkan rekor itu, meski berstatus sebagai tim promosi. Menurutnya, ada tiga faktor yang memiliki pengaruh besar, yaitu fan equity, social equity, dan away equity.
"Kami sangat bersyukur dengan raihan Persebaya. Kalau dilihat dalam alat ukur modern itu ada tiga. Pertama fan equity, yaitu kemampuan dan kemauan fans dalam membeli merchandise dan hal-hal yang berkaitan dengan tim itu," jelas Azrul.
"Kami sangat kuat dan dalam sejarahnya memang kuat. Tahun ini terbukti, penonton kami terbanyak di Liga 1. Walau, sebenarnya tim lain punya kans melebihi kami, karena suatu faktor, praktis kami tidak ada pesaing dalam hal itu," imbuhnya.
"Kedua, social equity. Fans kami sangat aktif di media sosial dan dunia online. Ketiga, away equity, yaitu kalau Persebaya bertandang bisa memberikan masukan atau pendapatan lebih untuk klub lawan. Persebaya tidak hanya baik untuk dirinya sendiri, tapi juga bermanfaat untuk klub-klub lain," ucap pria berusia 41 tahun itu.
Bukan hal yang mengejutkan Persebaya mampu membukukan raihan ini. Sebab, klub berjulukan Bajul Ijo itu memiliki kelompok pendukung fanatik, Bonek. Selama ini, Bonek memiliki pengaruh besar bagi Persebaya.
Ingin Lebih Sehat
Dari 17 laga kandang, empat partai di antaranya berhasil mencatatkan full house alias tiket ludes terjual dengan kuota 50 ribu. Belum lagi, klub yang berdiri pada 1927 itu juga memilik Persebaya Store yang menjual merchandise dan dibeli kalangan Bonek untuk membantu keuangan klub.
Meski begitu, Azrul enggan berpuas diri. Dia menilai masih banyak sektor yang perlu dibenahi dari kekurangan timnya. Itulah mengapa dia bertekad untuk mempertahankan hal ini pada musim depan agar klub semakin sehat secara finansial.
"Secara evaluasi, kami masih dalam tahap investasi karena ini tahun kedua saya. Kalau saya bilang klub harus punya dua kaki yang kuat. Kaki satu, tim yang tugasnya mengejar juara dan bertanding di lapangan. Kaki satu lagi adalah organisasi yang menopang, seperti bisnis dan pengembangan," kata Azrul
"Dalam dua sisi ini sama-sama masih dalam fase membangun di jalur yang benar. Persebaya sudah berdiri 91 tahun, tapi ini saya baru dua tahun, semoga tahun berikutnya bisa membuat bangga 91 tahun sebelumnya," ujarnya.