Bola.com, Bangkalan - Gelandang serang Madura United, Zah Rahan, sangat sedih melihat mantan klubnya, Sriwijaya FC, terdegradasi ke Liga 2 2019. Klub berjulukan Laskar Wong Kito itu finis peringkat ke-17 dan hanya mengemas 39 poin di klasemen akhir Liga 1 2018.
Zah Rahan mengungkap banyak sekali kenangan bersama Sriwijaya FC selama berkarier di Indonesia. Pemain asal Liberia itu bergabung pada periode 2007-2010 dan merasakan gelar juara Liga Indonesia 2007.
Pada partai final itu Liga Indonesia 2007 melawan PSMS Medan itu, Zah Rahan bahkan mencetak gol. Laga itu dimenangi Sriwijaya dengan skor 3-1. Di akhir musim, dia kemudian keluar pemain terbaik.
"Sriwijaya seharusnya tidak terdegradasi karena mereka salah satu kekuatan di Indonesia. Musim ini mereka juga mengawalinya dengan mendatangkan banyak pemain berkualitas. Mungkin mereka sedang tidak beruntung," kata Zah Rahan kepada Bola.com saat ditemui di kediamannya di Surabaya, Kamis malam (13/12/2018).
Di awal musim 2018, Sriwijaya menjadi satu di antara kandidat kuat juara dengan mendatangkan pemain bintang. Mereka memiliki Alberto Goncalves, Makan Konate, Hamka Hamzah, Esteban Vizcarra.
Klub yang dulunya merupakan Persijatim Jakarta Timur itu juga mendatangkan pelatih top, Rahmad Darmawan, untuk menahkodai tim.
Namun, Zah Rahan memahami Sriwijaya memang mengalami masalah pada pertengahan musim.
Seperti muncul dalam banyak media, Sriwijaya mengalami sempat masalah finansial dan menunggak gaji pemain. Hal itulah yang membuat pemain plus pelatih Rahmad Darmawan hengkang.
"Saya baca berita mereka mengalami masalah di pertengahan musim. Itu bisa jadi pelajaran bagi manajemen mereka atau klub manapun. Jangan terlalu berhasrat mendatangkan pemain bagus kalau tidak bisa membayar. Kasihan, pemain juga punya keluarga," imbuh pemain berusia 33 tahun itu.
Rasa hormat Zah Rahan kepada Sriwijaya sangat tinggi. Hal itu dia buktikan saat membela Madura United dan mencetak gol ke gawang Sriwijaya. Dia enggan melakukan selebrasi untuk menghormati mantan klubnya.
"Publik tahu saya sangat menghormati Sriwijaya FC sebagai salah satu klub yang berjasa untuk karier saya. Makanya, saya tidak pernah melakukan selebrasi kalau cetak gol ke gawang mantan klub. Saya berharap Sriwijaya segera kembali ke tempat asal mereka di Liga 1," ucapnya.