PSIS Menanggapi Tuduhan Pengaturan Skor

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 19 Des 2018, 14:15 WIB
Pemain PSIS Semarang saat merayakan gol ke gawang Persipura di Stadion Moch. Soebroto, Magelang (1/12/2018). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Semarang - Nama klub PSIS Semarang ikut dibawa dalam isu pengaturan skor yang sedang marak di persepakbolaan Indonesia. Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, dalam sebuah diskusi di Surabaya, Senin (17/12/2018), menyebut nama PSIS dan Arema FC.

PSIS sempat tertatih di awal musim dan berkutat di jurang degradasi. Namun, perlahan PSIS bangkit dimulai saat paruh musim, hingga akhirnya menyegel peringkat ke-10 di klasemen akhir Liga 1.

Advertisement

Akmal menyebut PSIS bangkit dari keterpurukan karena adanya orang dalam. Oleh Akmal Marhali, hal tersebut ditengarai potensi pengaturan skor.

PSIS pasang badan menanggapi pernyataan itu. CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya, meminta Save Our Soccer (SOS) mempelajari lebih dalam hingga ke dalam klub yang disebutnya melakukan pengaturan skor. Tuduhan yang dilontarkan wajib disertai dengan bukti sahih.

"Membicarakan sesuatu itu kan juga harus ada bukti. Lha mereka ngomong seperti itu ada buktinya tidak? Kalau menuduh, ya harus bisa membuktikannya dulu. Yang jelas kami santai saja menanggapinya," kata pria yang juga akrab disapa Yoyok Sukawi ini, Rabu (19/12/2018).

Yoyok Sukawi juga meminta SOS berpedoman pada statistik yang diraih PSIS pada musim 2018, sebelum menduga yang tidak-tidak. Seperti jumlah tendangan penalti yang didapat atau dirugikan PSIS.

Menurut Yoyok, keberhasilan PSIS bertahan di Liga 1 musim depan adalah buah dari kerja keras seluruh elemen di tim Mahesa Jenar.

"Kalau ditengarai ada pengaturan skor, mestinya yang selamat pertama PSMS Medan. Ada Ketua Umum PSSI di situ, kalau mau bicara kekuasaan. Tapi, kan nyatanya PSMS yang malah degradasi. Untuk itu bicara statistik saja," imbuh salah seorang anggota Komite Eksekutif PSSI ini.