Bola.com, Yogyakarta - Liga 1 Indonesia tengah libur, setelah menyelesaikan musim 2018. Persija Jakarta keluar sebagai pemenangnya setelah mampu unggul perolehan poin dari para rivalnya, PSM Makassar.
Meski hampir seluruh pemain merasakan libur, hal itu tak berlaku bagi gelandang jangkar PS Tira, Roni Sugeng Ariyanto. Jebolan Persis Solo Junior ini tetap beraktivitas sebagai prajurit TNI di Batalyon Infanteri (Yonif) / 412 Purworejo, Jawa Tengah.
Baca Juga
Roni Sugeng ikut mengantarkan PS Tira lolos dari jeratan degradasi musim 2018. PS Tira sukses menaklukkan Borneo FC pada laga penentuan di akhir kompetisi. Roni Sugeng juga berhasil mengantarkan timnya menyingkirkan PSIM Yogyakarta pada babak 64 besar Piala Indonesia.
"Saya libur di rumah saja berkumpul dengan keluarga, sambil menunggu program dari PS Tira untuk persiapan musim depan. Meski libur di aktivitas sepak bola, saya tetap dinas di Batalyon Infanteri 412," kata Roni Sugeng kepada Bola.com.
Pemain asal Mojodoyong, Kedawung, Kabupaten Sragen ini ikut berkomentar soal sanksi yang akan diterimanya. Roni Sugeng bersama rekannya, yakni kiper Teguh Amiruddin dikenai sanksi larangan bermain selama enam bulan.
Hukuman itu diberikan oleh komisi disiplin (Komdis) karena keduanya dianggap terlibat baku hantam dengan suporter PSIM.
Diketahui laga PS Tira melawan PSIM Yogyakarta dihentikan oleh wasit pada menit ke-80 karena terjadi kericuhan penonton di Stadion Sultan Agung, Bantul pada 11 Desember. Ribuan suporter PSIM masuk ke dalam lapangan setelah wasit mengesahkan gol kedua.
"Saya sudah dengar kabar itu, tapi klub mau banding atas hukuman. Semoga dikabulkan, karena karier saya juga masih panjang," imbuhnya.