Wali Kota Solo Beri Dukungan kepada Satgas Antimafia Bola

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 29 Des 2018, 18:55 WIB
Illustrasi pengaturan skor. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Solo - Pengamat sepak bola yang juga Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengapresiasi kinerja Satgas Antimafia Bola yang dibentuk Polri. Menurutnya, Satgas Antimafia Bola mulai menjalankan tugasnya dengan baik dalam memberantas kasus pengaturan skor di Indonesia.  

Advertisement

Pria yang akrab disapa Rudy tersebut mengatakan kasus mafia bola memang harus dikikis dahulu jika mau melihat sepak bola Indonesia berprestasi. Dia menilai kasus demi kasus mafia bola harus dikikis dahulu jika mau melihat sepak bola Indonesia berprestasi.

"Satgas antimafia bola mulai bekerja dengan bagus dan harus ditingkatkan lagi kalau mau sepak bola maju. Penyidikan harus berantai di banyak pihak. Termasuk sampai ke perangkat pertandingan, pengurus klub, pemain, dan orang-orang di PSSI harus diusut tuntas kalau memang ada indikasi," terang Hadi Rudyatmo kepada Bola.com, Jumat (28/12/2018).

Pria yang pernah menjadi anggota Komite Normalisasi PSSI di KLB pada 2011 ini juga mengaku tak terkejut sosok seperti Johar Lin Eng dan Dwi Irianto tersangkut kasus praktik kotor sepak bola Indonesia. Padahal keduanya memiliki jabatan strategis di lingkungan PSSI.

"Makanya sebagai orang yang peduli dengan olahraga Indonesia, saya sangat setuju dibentuknya satgas itu. Pelaku yang terbukti harus dihukum seberat-beratnya. Sudah dari dulu, bahkan Persis Solo pernah ikut dikerjain wasit habis-habisan sama Pak Johar waktu saya masih ikut mengurus klub," tandas pria yang akrab disapa Rudy.

Johar Lin Eng yang merupakan Ketua Asprov PSSI Jateng, ditangkap Satgas Antimafia Bola pada Kamis (27/12/2018), yang kemudian disusul Priyono (komisi wasit PSSI Jateng), dan Anik Yuni Kartika Sari (wasit futsal Jateng). Hanya 24 jam berselang, giliran anggota Komdis PSSI pusat yakni Dwi Irianto atau yang dikenal dengan Mbah Putih turut di Yogyakarta, Jumat (28/12/2018).

 

Berita Terkait