Mantan Pelatih Persebaya Berniat Jadi Sukarelawan Satgas Antimafia Bola

oleh Gatot Susetyo diperbarui 01 Jan 2019, 08:45 WIB
Asisten pelatih Borneo FC, Tony Ho jadi dokter dadakan saat mengalami gejala tifus.

Bola.com, Jakarta - Keseriusan Satgas Antimafia Bola yang dibentuk Kapolri mendapat respons positif dari pelaku sepak bola nasional. Toni Ho, mantan pelatih Persebaya, berniat serius menjadi sukarelawan bila satgas membutuhkan informasi soal praktik pengaturan skor di kompetisi Indonesia.

"Saya pribadi salut dengan keseriusan Satgas Antimafia Bola. Ini langkah konkret untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Sebagai pelaku dan berprofesi di sepak bola, saya ingin membantu satgas jika tenaga saya dibutuhkan," kata Toni Ho.

Advertisement

Toni Ho yang merintis karir sepak bola mulai aktif jadi pemain hingga kini sebagai pelatih mengaku praktik suap sudah parah.

"Pelakunya mulai pengurus, pemain, hingga wasit. Jika kepolisian saja peduli, masak saya yang mencari nafkah dari sepakbola tak peduli. Ini kesempatan kita bersama untuk memperbaiki sepak bola nasional," tutur Toni Ho.

Toni Ho mengaku tak punya bukti konkret soal praktik pengaturan skor pertandingan. Namun, sejatinya bila satgas memahami sepak bola, mereka bisa mempelajari dan menganalisis apakah sebuah pertandingan berjalan fair atau diatur untuk kepentingan pihak tertentu.

"Jika satgas tak bisa menganalisa sebuah jujur atau tidak, saya bisa membantu menjelaskan. Sebenarnya itu mudah. Jika seorang wasit mengambil keputusan tak sesuai aturan main, di balik keputusan itu pasti ada udang di balik batu," ujarnya.

Satgas Antimafia Bola juga bisa menyelidiki rekening bank para wasit atau keluarganya.

"Saya yakin satgas punya akses membuka rekening siapapun, termasuk wasit atau pelaku sepak bola yang dicurigai melakukan praktik pengaturan skor. Satgas tinggal menelusuri rekening para pelaku yang dicurigai dan keluarganya," jelas Toni Ho.

Berita Terkait