Bola.com, Jakarta Cristian Gonzales merespons pernyataan pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro, yang menyebut ia akan sulit bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Persoalannya adalah faktor usia yang tak lagi muda (42 tahun).
Baca Juga
Pernyataan itu ditanggapi oleh Gonzales. Karena setelah membawa PSS juara Liga 2, dia sudah diminta oleh CEO PT PSS, Soekeno dan manajer tim Sismantoro untuk bertahan. Sehingga dia masih menunggu keseriusan dari manajemen tim berjuluk Elang Jawa tersebut.
“Kalau pelatih bilang meragukan saya untuk di Liga 1 itu hak dia. Saya hanya bisa memperlihatkan fakta di lapangan saja. Terpenting saya selalu kerja keras. Tapi komentar pelatih (Seto) justru membuat klub lain akan lebih serius untuk merekrut saya dari PSS,” jelas Gonzales.
Namun, sampai saat ini, El Loco masih menunggu kepastian dari manajemen PSS lebih dahulu. Kontraknya berakhir Januari 2019. Jika memang tidak ada keseriusan dari manajemen PSS, Gonzales mempertimbangkan tawaran dari klub Liga 1 lainnya.
El Loco sudah mendapatkan beberapa tawaran dengan nominal yang justru lebih tinggi dari yang diterimanya di PSS musim lalu. Bahkan klub promosi lainnya juga sudah mengutarakan ketertarikannya.
“Saya kembalikan lagi kepada PSS sekarang. Kalau bisa segera mengambil keputusan,” imbuhnya.
Gonzales mengaku baru kali ini diragukan oleh seorang pelatih untuk bermain di Liga 1. Padahal sebelumnya selama 15 tahun dia menorehkan beragam prestasi. Mulai top scorer di kasta tertinggi hingga beragam turnamen pramusim.
Tentang usia yang sudah tidak muda lagi, Cristian Gonzales sudah memberi bukti jika itu tidak banyak memengaruhi ketajamanya. “Saya tetap profesional dalam menjaga kondisi karena sudah jadi kebiasaan. Itu kunci bisa lama jadi pesepak bola profesional,” imbuhnya.