Magis Ole Gunnar Solskjaer Mengembalikan Identitas Permainan Manchester United

oleh Defri Saefullah diperbarui 04 Jan 2019, 09:30 WIB
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer berselebrasi usai pertandingan melawan Newcastle United pada lanjutan Liga Inggris di St James 'Park (2/1). MU menang 2-0 atas Newcastle. (Owen Humphreys/PA via AP)

Jakarta - Ole Gunnar Solskjaer menjadi cahaya matahari bagi Manchester United Manchester United. Saat terangnya akan redup, Solskjaer membawa kembali sinar matahari ke kubu MU, sehingga harapan terus menyala.

Inilah yang terjadi saat Solskjaer dan MU membukukan empat kemenangan beruntun. Empat kemenangan beruntun ini memulihkan kepercayaan diri MU yang sempat terkoyak usai kalah 1-3 dari Liverpool pada pekan ke-17 lalu.

Advertisement

Sejak awal, Solskjaer dipercaya bisa memberi aura positif untuk Manchester United. Meski hanya melatih klub semenjana, Molde di Norwegia sana, Solskjaer punya dasar yang baik untuk melatih Setan Merah.

Ya, pengalaman 11 tahun menjadi penyebabnya. Solskjaer merupakan pemain yang disayang fans dan juga pelatih MU yang legendaris, Sir Alex Ferguson. Dia tahu betul apa dan bagaimana rasanya menjadi seorang pemain Man Utd yang punya jutaan fans di seluruh dunia.

Keraguan bukannya tidak ada. Tak lain jejak Solskjaer di Cardiff City yang membuatnya diragukan bisa menangani Man Utd meski tahu betul 'isi dalam' klub ini.

Para pemain Manchester United merayakan gol yang dicetak Marcus Rashford ke gawang Newcastle pada laga Premier League di Stadion St James Park, Newcastle, Rabu (2/1). Newcastle kalah 0-2 dari MU. (AFP/Lindsey Parnaby)

Solskjaer tiba di Man Utd di saat yang tepat. Dia mencoba untuk membenahi mental pemain yang terpuruk saat Man Utd masih dilatih Jose Mourinho.

Manajaer asal Portugal itu lebih banyak berseteru dengan pemain. Dia tak menghiraukan pengaruh mental pemain kepada permainan Man utd secara kesuluruhan. Ini menyebabkan Man utd sempat terpuruk ddan terancam tak lolos ke Liga Champions musim depan.

Saat mengalahkan Newcastle pada Kamis (3/1/2019) dini hari tadi, Solskjaer seakan mengingatkan fans kepada sosok Ferguson. Dia sangat tepat saat memilih pergantian pemain. Dua pemain penggantinya Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez jadi penentu kemenangan Manchester United.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 3 halaman

Berbagi Pengalaman

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, memberikan instruksi saat melawan Newcastle pada laga Premier League di Stadion St James Park, Newcastle, Rabu (2/1). Newcastle kalah 0-2 dari MU. (AP/Owen Humphreys)

Salah satu strategi Solskjaer dalam mengangkat mental pemainnya, yaitu dengan berbagi pengalaman. Markas Newcastle, St James Park, bukan tempat ideal buat dia.

Semasa jadi pemain, dia merasakan bagaimana besarnya tekanan di sini. Dia juga hanya mencetak satu gol saja ke gawang Newcastle selama masih jadi pemain Man Utd.

"Salah satu hal yang dibahas di ruang ganti yaitu manajemen pertandingan. Salah satu strateginya yaitu membuat penonton di sini diam dan saya pikir kami melakukannya pada 10 atau 12 menit awal," ujar Solskjaer.

Striker Manchester United, Alexis Sanchez berusaha mengejar bola dari kawalan bek Newcastle United, DeAndre Yedlin selama pertandingan lanjutan Liga Inggris di St James 'Park (2/1). MU menang 2-0 atas Newcastle. (AFP Photo/Lindsey Parnaby)

Keberuntungan saat ini juga masih menaungi Solskjaer. Soalnya dia masih belum berjumpa dengan tim kuat.

Kehebatan Solskjaer akan diuji saat Man Utd menghadapi Tottenham Hotspur pada 13 Januari nanti. Meski begitu, kemampuannya untuk mengangkat posisi tim, sehingga berada di posisi 6 klasemen Liga Inggris tetap pantas dipuji.

"Tentu, kami masih melawan tim papan bawah, tapi laga-laga ini harus dimenangkan," ujar Solskjaer.

3 dari 3 halaman

  Ingin Bertahan

Caretaker Manchester United Ole Gunnar Solskjaer memberi instruksi pada laga Liga Inggris melawan Huddersfield Town Old Trafford, Rabu (26/12/2018). (Martin Rickett/PA via AP)

Banyak yang menduga Solskjaer akan meninggalkan Man Utd saat musim berhenti. Namun, fakta berkata lain.

Mantan pemain yang pernah dijuluki Pembunuh Berwajah Bayi ini ternyata ingin bertahan di Man Utd. Dia berharap bisa mempertahankan posisinya meski musim berakhir.

"Tentu saja saya tidak mau pergi," katanya seperti dikutip BBC.

Solskjaer hanya memberi jawaban yang singkat soal masa depannya di MU. Belakangan ini banyak rumor yang menyebut dia bakal tetap diganti meski nantinya memenuhi target.

Beberapa pelatih top seperti Mauricio Pochettino, Zinedine Zidane dan Antonio Conte digadang-gadang akan ditunjuk menjadi manajer permanen di Man Utd.

"Saya hanya memikirkan soal laga berikutnya, karena kalau Anda bisa menang empat laga beruntun, itu artinya Anda bisa juga di empat laga berikutnya. Itu jadi tantangan, itu standar kami," katanya.