Bola.com, Surabaya - Persebaya digegerkan dengan dugaan pengaturan skor dalam pertandingan yang terjadi di Liga 2 2017. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, 12 Oktober 2017, Persebaya kalah 0-1 dari Kalteng Putra pada 16 besar Grup C.
Dugaan ini tertulis di media cetak Jawa Timur edisi Minggu, 6 Januari 2019, dengan judul “Green Force Pun Terseret”.
Investigasi itu mengungkap bahwa ada pertemuan antara Vigit Waluyo dan Cholid Ghoromah yang sudah berkomunikasi dengan bersama pengurus Kalteng Putra di Hotel Vasa. Pertemuan itu dimaksudkan sebagai wadah membahas hasil pertandingan tersebut.
Baca Juga
Jika Persebaya kalah, mereka akan dianggap diuntungkan karena menjadi runner-up Grup C dan akan masuk babak 8 besar Grup Y berjumpa dengan PSIS Semarang, PSPS Riau, dan PS Mojokerto Putra. Hal ini memang terjadi hingga akhirnya Persebaya keluar sebagai juara Liga 2 2017.
“Soal berita itu sebenarnya sudah jelas bahwa saya mewakili manajemen telah membantah. Yang ingin saya tegaskan adalah bahwa itu memang tidak benar. Dan saya juga sudah dikonfirmasi oleh beberapa pihak,” ucap Candra Wahyudi, manajer Persebaya, Minggu (6/1/2019).
Selama Liga 2 2017, Candra sebenarnya juga telah masuk dalam manajemen Persebaya. Hanya, saat itu pria berusia 41 tahun tersebut menjabat sebagai direktur tim Persebaya dan masih bekerja sebagai redaktur di MCJT.
“Persebaya memang tidak pernah (melakukan pengaturan skor). Bahwa situasinya saat itu memang kalah, teman-teman bisa melihat sendiri memang itu kami kalah 0-1. Kami secepatnya akan mengambil tindakan soal ini, karena ini sudah pembohongan dan fitnah,” kata Candra.
Pertandingan Persebaya melawan Kalteng Putra itu kemudian berakhir dengan kericuhan di Stadion GBT. Kelompok suporter Persebaya, Bonek, mengamuk dan tidak terima melihat klub kebanggaannya kalah di kandang sendiri.