Bola.com, Kediri - Ketua Umum Persik Kediri Ferry Budianto mengatakan Stadion Brawijaya kurang memadai untuk penyelenggaraan pertandingan Liga 2 2019. Menurutnya, ada beberapa sarana dan prasarana yang tak ideal.
"Misalnya pagar pembatas penonton dengan lapangan, lampu penerangan, hingga pintu masuk yang mudah dibobol penonton (tak ideal)," kata Ferry Budianto.
Baca Juga
Ferry menyebut kondisi pagar penonton kurang ideal karena penonton mudah memasuki sentelban hingga lapangan. "Saya amati banyak orang tak berkepentingan bisa ada di sentelban. Padahal area itu harus steril. Jika saat pertandingan ada yang masuk area itu, Persik bisa kena denda PSSI. Ini akan merugikan manajemen," tuturnya.
Menurut Ferry, besi pagar pembatas juga sudah tak ideal. Padahal stadion di daerah lain pagar pembatasnya sudah lebih bagus dan kukuh.
"Di Brawijaya masih pakai besi BRC yang biasa dipakai di perumahan. Ini jelas sangat rawan bagi keamanan bila terjadi kerusuhan. Besi jenis ini ringkih karena mudah roboh jika didorong massa," jelasnya.
Stadion Brawijaya tak banyak tersentuh renovasi sejak Persik menjuarai Liga Indonesia 2003. "Lampu penerangan juga tak sesuai standar. Apalagi banyak bola lampu yang putus. Ini akan jadi masalah bila Liga 2 ada pertandingan yang digelar malam hari," paparnya.
Ferry Budianto berharap Pemkot Kediri merenovasi fasilitas Stadion Brawijaya yang akan menjadi kandang Persik Kediri di Liga 2 2019. "Sepuluh tahun lalu, Brawijaya termasuk stadion bagus. Tapi kini fasilitas Brawijaya sudah ketinggalan zaman bila dibanding stadion lainnya. Pemkot harus mengalokasikan dana untuk merenovasi fasilitas Brawijaya," ujarnya.