Ditekuk Tim Gurem, Pelatih PSG Tuding Pemainnya Arogan

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 10 Jan 2019, 23:20 WIB
PSG menunjuk Thomas Tuchel sebagai pelatih baru pada Senin (14/5/2018). (dok. PSG)

Jakarta - Kejutan datang dari pentas Piala Prancis saat Guingamp mengalahkan tim bertabur bintang, Paris Saint Germain (PSG) 2-1. Kekalahan ini membuat PSG tersingkir dari turnamen tersebut.

Tak ayal, Thomas Tuchel selaku pelatih Le Parisien -julukan PSG- pun murka. Ia menilai para pemainnya terlalu arogan saat meladeni Guingamp.

Advertisement

"Kami sejujurnya bermain dengan kepercayaan diri terlalu tinggi. Kami kehilangan kemungkinan meraih trofi malam ini," kata Tuchel seperti dilansir Goal.

PSG sebetulnya unggul lebih dulu dari Guingamp lewat gol Neymar di menit 62. Namun Guingamp bak mendapat durian runtuh ketika wasit menghadiahi mereka dua tendangan penalti.

Tendangan penalti pertama sukses dieksekusi N'GBakoto di menit 81. Sembilan menit kemudian, giliran Marcus Thuram yang sukses menjadi algojo penalti.

"Saya tidak tahu apakah ini layak atau tidak. Kami punya banyak kesempatan," ujar Tuchel.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 2 halaman

Ambil Pelajaran

Neymar cs gagal melaju ke babak selanjutnya di turnamen Piala Prancis (AFP/Frank Fife)

Lebih lanjut, Tuchel mempertanyakan keputusan wasit memberi penalti kedua bagi Guingamp. Menurutnya, tak ada insiden yang mengharuskan wasit memberi penalti.

"Penalti kedua patut dipertanyakan. Tidak ada apa-apa di sana. Itu hanya kontak biasa antara dua pemain. Mereka memasuki kotak penalti kami tiga kali dan memenangkan tiga penalti," kata Tuchel.

Meski kecewa, Tuchel berharap kekalahan ini bisa menjadi pelajaran bagi timnya. Menurut Tuchel, PSG sekarang harus lebih tampil konsisten.

"Kami harus bermain dengan konsistensi. Kami tidak menggunakan resep yang tepat. Kami terlalu santai," ujar Tuchel.

"Tetapi di setiap kekalahan, ada hal yang bisa Anda pelajari. Ini sulit, tetapi dibutuhkan untuk tetap tumbuh. Saya harap ini cuma kecelakaan," kata Tuchel.