Gabung Madura United, Andik Vermansah Beri Bukti Cinta Mati pada Persebaya

oleh Aditya Wany diperbarui 12 Jan 2019, 08:45 WIB
Pemain Madura United, Andik Vermansah. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Surabaya - Cerita mengenai Andik Vermansah batal gabung ke Persebaya sudah beredar. Menurut manajemen Persebaya, pihaknya sudah mengajukan harga namun Andik terlanjur bergabung Madura United.

Beberapa kali Andik enggan memberikan komentar mengenai polemik ini. Andik kini akhirnya mau buka-bukaan dan membeberkan cerita sesuai dengan yang dialaminya.

Advertisement

Pada awalnya, Andik ingin kembali ke Persebaya setelah kontraknya bersama Kedah FA berakhir pada musim 2018. Namun, dia mendengar selentingan dari salah seorang yang ada di manajemen Persebaya, yang meragukan kemampuannya.

"Ada yang bilang 'Andik itu masih ada (kemampuannya)?'. Kalau nama saya tidak ada dalam klub yang saya cintai, berarti saya menghidupi keluarga saja. Dalam arti, sudah dua tahun ini saya ditawari klub lain," kata Andik.

Andik rela mendatangi secara langsung Presiden Persebaya, Azrul Ananda, ke kantor Marketing Persebaya di Sutos, Surabaya. Dia ingin meminta maaf mengingat musim lalu juga sempat melahirkan polemik, sebelum bergabung dengan Kedah FA.

Saat itu Persebaya juga gagal mendatangkan Andik. Azrul kemudian menggunakan analogi "kereta siap berjalan dan tidak akan menunggu satu penumpang". Kereta yang dimaksud adalah Persebaya, sedangkan Andik menjadi penumpang yang ditinggal.

"Saya melacurkan diri pada Persebaya. Saya minta maaf kepada Pak Azrul dan ingin ketemu, memang tidak berbicara kontrak. Saya tidak ingin masalah seperti musim lalu," ucap Andik.

"Saya tidak ditelpon manajer. Saya ditelpon Pak Saleh Hanifah (Direktur Amatir Persebaya). Dia orang yang jujur dan ingin menolong saya. Akhirnya dipertemukan dengan manajemen dan sempat negosiasi. Setelah itu, sudah tidak ada komunikasi selama tiga minggu," imbuh pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 dan 2018 itu.

Selama tiga pekan, Andik terus menantikan komunikasi lanjutan dengan manajemen Persebaya. Tanpa ada kejelasan dari Persebaya, manajemen Madura United kemudian mendekatinya dan kedua pihak sepakat kerja sama.

 

2 dari 2 halaman

Ingin Pensiun di Persebaya

Kekecewaan Andik semakin bertambah saat dia berkomunikasi dengan dua sahabatnya, Evan Dimas Darmono dan Hansamu Yama Pranata. Dua pemain itu bercerita, mereka didekati Persebaya.

"Kami bertiga, saya, Evan, dan Hansamu selalu komunikasi. Mereka curhat, katanya dikontak Persebaya. Saya sadar diri. Pak Haruna Soemitro (manajer Madura United) mengontak dan saya pikir Madura United adalah pilihan kedua saya," tuturnya.

"Saya dapat tawaran dari tiga klub Malaysia dan dua klub Indonesia. Saya "gantung" mereka demi keinginan ke Persebaya. Saya sadar diri mungkin tidak ada di skema Persebaya atau kembali itu sangat susah," tambah pemain berusia 27 tahun itu.

"Saya awalnya ingin kembali ke Malaysia. Tapi, saya ingin main di Indonesia dan tetap berkumpul dengan keluarga. Akhirnya saya pilih Madura. Saya tidak bermaksud memojokkan manajemen (Persebaya)," imbuhnya.

Di tengah situasi itu, tiba-tiba Andik mendapatkan telepon dari manajemen Persebaya. Hanya, semua sudah terlambat karena Andik terlanjur sepakat gabung Madura United.

"Setelah itu Persebaya mengontak dan mau bicara kontrak. Sedangkan selama tiga minggu, tidak ada komunikasi. Saya sampaikan kalau bicara kontrak, saya tidak bisa. Saya bertanya mengapa dulu manajemen Persebaya setidaknya bercanda, misal 'kamu jangan ke mana-mana dulu' kepada saya," ungkap Andik.

Keinginan Andik berseragam Persebaya di musim 2019 akhirnya urung terlaksana. Namun, pemain kelahiran Jember itu masih berharap suatu saat kembali ke klub masa kecilnya itu.

"Sampai kapan pun saya mengharap ingin kembali ke Persebaya. Saya sampaikan kepada Bos Muly Munial (agen Andik), bagaimana caranya nanti saya dimasukkan Persebaya. Saya ingin pensiun di Persebaya," pungkas Andik.