Bola.com, Malang - Arema FC tak terpengaruh dengan kabar mengenai CEO-nya, Iwan Budianto (IB) yang dilaporkan oleh manajer Perseba Super Bangkalan, Imron Abdul Fatah atas kejadian pada tahun 2009.
IB dilaporkan kepada Satgas Anti Mafia Bola karena meminta uang setoran Rp 140 juta agar timnya bisa jadi tuan rumah 8 besar Piala Soeratin 2009. Pada waktu itu IB menjabat sebagai Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI).
Sampai saat ini, Arema juga tidak terganggu dengan laporan itu dan persiapan tim tetap berjalan sesuai rencana.
Baca Juga
“Kami tidak ada rilis atau komentara tentang itu (dilaporkannya IB ke Satgas Antimafia Bola),” kata Media Office Arema, Sudarmaji.
Di Malang, Aremania juga hanyut dengan suasana persiapan skuat baru Singo Edan sehingga pemberitaan terkait IB yang dilaporkan ke Satgas Antimafia Bola tak bergema sama sekali.
Apalagi, bos Arema tersebut lebih sering berada di Jakarta ketimbang Malang. Namun dia masih berperan untuk membahas kontrak dengan pemain baru dan lama.
Sebelumnya IB mengakui jika kejadian yang dilaporkan manajer tim Perseba Super Bangkalan tersebut sudah cukup lamasehingga dia juga agak kesulitan mengingat detail persoalannya.
Manajemen Arema terkesan hati-hati menyikapi persoalan itu. Mereka justru lebih bersemangat untuk menjabat pertanyaan seputar perkembangan klub. Bahkan, informasi detail tentang pemain yang sebelumnya dirahasiakan kini dibuka terang-terangan.