Asisten Pelatih dan Pemain Persebaya Keok, Djanur Cari Lawan Main Bulutangkis

oleh Aditya Wany diperbarui 14 Jan 2019, 06:15 WIB
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, dan pemain Irfan Jaya asyik bermain bulu tangkis di Graha Zabalnur, Surabaya, Minggu malam (13/1/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Terus menerus berlatih sepak bola sepertinya bisa membuat pelatih dan pemain Persebaya sampai pada titik jenuh. Mereka mencoba memainkan olahraga lain untuk mengisi waktu sambil berolahraga sekaligus penyegaran dari rutinitas menggocek si kulit bundar.

Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, mengajak pelatih fisik, Rudy Eka Priyambada, dan asisten pelatih Sugiantoro, bermain bulutangkis. Tak hanya itu, dua pemain juga diajak, yakni M. Hidayat dan Irfan Jaya.

Advertisement

Mereka bermain bulutangkis dalam suasana santai di Graha Zabalnur, Surabaya, Minggu malam (13/1/2019).

Djadjang mengaku tidak punya niatan lain bermain bulutangkis, selain berolahraga.

"Hanya cari keringat saja kok. Saya belum bisa dikatakan mampu bermain bulutangkis dengan baik. Tapi, lumayan kalau bertanding melawan orang yang lebih jago," kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu saat ditemui Bola.com.

Meski mengaku tidak terlalu ahli, pada kenyataannya Djanur tidak memiliki lawan yang sepadan dari empat "lawannya" itu. Sugiantoro memilih hanya menonton latihan dan ragu untuk ikut bermain.

Sementara Irfan, Hidayat, dan Rudy Eka beberapa kali menjadi bulan-bulanan serangan Djanur. Selain mencoba main sebagai pasangan ganda putra, secara bergantian, keempatnya juga mencoba tunggal putra.

Djanur menyatakan ia selama ini memang gemar bermain bulutangkis di luar kesibukan sebagai pelatih sepak bola. Dia juga melakukan hobinya itu sejak melatih Persib Bandung dan PSMS Medan.

"Saya biasanya dalam satu minggu bisa sampai tiga atau empat kali main. Di Medan juga banyak yang mengajak, ada komunitas dosen, dokter, Paguyuban Masyarakat Pasundan, banyak juga yang ngajak," ungkap pelatih berusia 54 tahun itu.

Sejak melatih Persebaya pada September 2018, Djanur belum sekalipun main bulutangkis. Itu artinya sudah empat bulan dia absen dari hobinya itu. Ini juga kali pertama dia mulai main bulutangkis lagi di Surabaya.

"Mudah-mudahan ini langkah awal. Semoga selama di Surabaya ada yang mengajak lagi bermain bulutangkis. Ini juga demi menjaga kesehatan," ucap pria kelahiran Majalengka itu.

2 dari 2 halaman

Menjajal Kemampuan Djanur

Secara terpisah, Irfan Jaya mengaku sangat antusias bisa bermain bulutangkis bersama pelatihnya di Persebaya itu. Dia mencoba dalam satu tim pada duel ganda putra, dan tunggal putra melawan Djanur.

"Awalnya kebetulan di mes saya dan Hidayat sedang tidak ada agenda. Kebetulan juga dihubungi dan diajak main bulutangkis. Saya ikut saja karena waktu SD juga sering main," kata pemain berusia 22 tahun itu.

Sebagai pesepak bola, Irfan sudah terbilang jarang memainkan cabang olahraga lain. Makanya, ini kesempatan buatnya untuk berolahraga sambil tetap bersantai di luar kegiatan sepak bola.

Irfan kemudian menyebut satu di antara alasan lainnya adalah untuk menjajal kemampuan Djanur dalam bermain bulutangkis.

"Saya ingin kembali main bulutangkis untuk cari keringat juga. Tapi, saya ingin mencoba kemampuan coach Djanur sampai sejauh mana," ungkap Irfan sambil tertawa.

Tentu saja dia bermaksud bercanda. Pada kenyataannya, pemain sayap Timnas Indonesia di Asian Games 2018 itu menjadi bulan-bulanan Djanur dalam duel tunggal putra lewat smash andalannya.