Bola.com, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta meyakini match fixing atau pengaturan skor pada kompetisi sepak bola Indonesia tak hanya terjadi di Liga 2 dan Liga 3, tetapi juga merambah Liga 1.
Kasus pengaturan skor di sepak bola Indonesia masih ditangani satgas antimafia bola yang dipimpin langsung Kapolri Jenderap (Pol) Tito Karnavian. Sejumlah orang ditangkap karena terbukti berada di lingkaran pengaturan skor yang pertama kali dibongkar manajer Persibara Banjarnegara.
Baca Juga
Satgas Antimafia Bola telah menangkap anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, anggota nonaktif Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto atau Mbah Putih. Lalu ada mantan anggota Komisi Wasit Prianto (Mbah Pri) dan putrinya Anik Yuni Artikasari alias Tika serta wasit Liga 3 asal Garut, Nurul Safarid.
Ketua umum PSIM Yogyakarta, Agung Damar Kusumandaru, kiprah Satgas Antimafia Bola menangkap empat orang yang tersangkut pengaturan skor dapat menjadi momentum memperbaiki sepak bola Indonesia.
Momentum yang dimaksud Agung Damar adalah Satgas Antimafia Bola diharap tidak hanya berhenti menyelidiki dugaan pengaturan skor di Liga 3 dan juga Liga 2, melainkan juga menyasar kompetisi Liga 1. Seperti dengan ikut ditangkapnya salah satu komisaris perusahaan pengelola PSIM, PT PSIM Jaya yakni Dwi Irianto.
Agung Damar yakin Dwi Irianto yang biasa disapa Mbah Putih itu tidak memiliki kemampuan mengatur hasil pertandingan di Liga 3 sebagaimana yang disangkakan Satgas Antimafia Bola. Agung Damar meragukan Mbah Putih dapat mengatur skor seperti yang dituduhkan karena dia hanyalah wong cilik.
"Tidak menutup kemungkinan banyak pelaku sepak bola di tingkat pusat yang sudah terbiasa mengelola (mengatur) itu dan bisa juga terjadi di Liga 1. Maka dari itu harapannya kalau kepolisian memang serius memberantas (mafia) ini, ya hal tersebut bisa jadi sasaran juga," kata dia, Minggu (13/1/2019) kemarin.
Sementara menyikapi undangan kongres PSSI pada 20 Januari mendatang, PSIM tidak memiliki agenda khusus untuk disampaikan. Agung menyebut akan berangkat bersama Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastawa dalam agenda kongres tahunan itu.
"PSIM Yogyakarta salah satu voter dalam kongres nanti. Tapi kami mengalir saja tidak bawa agenda apa-apa," tandas Agung Damar.