Bola.com, Jakarta - Dalam satu dekade terakhir, Sepak bola Indonesia diwarnai dengan puluhan pelatih asing. Berbekal lisensi kepelatihan yang didapat di negara asalnya, para pelatih asing mulai berani menukangi klub-klub Indonesia.
Baca Juga
Memang perlu waktu buat para pemain lokal mengadaptasi gaya permainan yang diinginkan pelatih asing tersebut. Apalagi, mayoritas pesepak bola Indonesia minim pengetahuan gaya bermain sepak bola yang sebenarnya karena lebih sering mengandalkan pengetahuan dasar dan kemampuan fisik.
Namun, seiring waktu akhirnya para pemain lokal mulai terbiasa dengan skema permainan dengan tensi tingi yang penuh dengan strategi. Hal itulah yang membuat sepak bola Indonesia semakin berkualitas dari segi permainan dan juga nikmat ditonton.
Salah satu bukti para pelatih asing mampu mengadaptasi pengetahuan sepak bola yang dimilikinya ke para pemain lokal adalah dengan torehan prestasi. Tak jarang para pelatih asing itu berhasil mempersembahkan gelar untuk klub-klub di Indonesia.
Lantas, siapa saja pelatih asing yang masuk dalam kategori sukses di Indonesia? Berikut ini jejak tiga pelatih asing yang meraih kesuksesan bersama klub lokal versi Bola.com:
Jacksen F Tiago
Jacksen F Tiago merupakan salah satu pelatih berpengalaman di Indonesia. Mengawali karier di Assyabaab Surabaya, Jacksen kemudian dipercaya menukangi Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, Persiter Ternate, Mitra Kukar, Persitara Jakarta Utara, Persipura Jayapura, hingga Timnas Indonesia.
Kesuksesan karier Jacksen sebagai pelatih terjadi ketika mempersembahkan gelar Divisi Utama (sekarang Liga 2) untuk Persebaya pada 2003. Setahun berselang, pelatih asal Brasil itu mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia 2004 untuk Bajul Ijo.
Karier cemerlang Jacksen kemudian berlanjut ketika menukangi Persipura Jayapura. Pelatih berusia 50 tahun itu berhasil mempersembahkan tiga gelar Liga Super Indonesia untuk Mutiara Hitam pada 2008-2009, 2010-2011, dan 2012-2013.
Saat ini Jacksen F Tiago menukangi Barito Putera. Belum ada prestasi yang mampu dipersembahkan Jacksen untuk klub berjuluk Laskar Antasari itu.
Simon McMenemy
Karier kepelatihan Simon McMenemy di Indonesia dimulai ketika menukangi Mitra Kukar pada 2011-2012. Pada musim perdananya itu, Naga Mekes hanya mampu finis di peringkat kesembilan.
Simon kemudian menuju Pelita Bandung Raya pada 2013. Di bawah asuhan pelatih berpaspor Skotlandia itu, PBR hanya mampu finis di peringkat ke-15 yang membuat Simon kehilangan jabatannya.
Pada 2017, Simon kembali lagi ke Indonesia setelah melanglangbuana ke beberapa klub luar negeri. Ketika itu, dia dipercaya menukangi Bhayangkara FC.
Pada musim perdananya, Simon sukses mempersembahkan gelar Liga 1 2017 untuk Bhayangkara FC. Namun, pada musim berikutnya Simon hanya mampu membantu The Guardian finis di peringkat ketiga. Pada akhir 2018, Simon pun ditunjuk PSSI untuk menukangi Timnas Indonesia.
Stefano Cugurra Teco
Karier kepelatihan Stefano Cugurra Teco di Indonesia bermula ketika dipercaya menukangi Persija Jakarta pada 2017. Pada musim perdananya itu, Teco hanya mampu membantu Macan Kemayoran finis di peringkat keempat dan mendapatkan jatah lolos ke Piala AFC 2018.
Persija berhasil keluar sebagai juara Grup dan lolos ke babak semifinal zona ASEAN. Sayang, Marko Simic dkk hanya tersingkir setelah kalah agregat 3-6.
Meski begitu, Teco berhasil mempersembahkan gelar Piala Presiden 2018 untuk Persija. Penampilan Persija di bawah asuhan Teco sangat atraktif dan menjadi salah satu klub dengan lini pertahanan terbaik.
Puncaknya adalah ketika Persija berhasil menjadi juara Liga 1 2018. Gelar tersebut menjadi yang perdana diraih Persija dalam 11 tahun terakhir. Sayang, kontrak Teco tidak diperpanjang manajemen Persija yang akhirnya membuat dia berlabuh ke Bali United untuk Liga 1 2019.