Bola.com, Bandung - Tony Sucipto telah resmi menjadi amunisi baru Persija Jakarta untuk musim 2019. Tony memutuskan gabung Persija setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh manajemen Persib Bandung.
Keputusan Tony gabung Persija setelah delapan tahun membela Persib, menuai pro dan kontra di kalangan suporter, baik suporter Persija maupun Persib. Seperti diketahui, suporter kedua klub itu sampai sekarang masih belum harmonis.
Timbulnya pro dan kontra itu menurut Dirijen Viking, Yana Umar, merupakan hal wajar karena Tony cukup lama memperkuat Persib.
Delapan tahun bersama Persib, pemain asal Surabaya itu telah menorehkan prestasi termasuk mengantar Persib jadi juara di ISL 2014 dan beberapa turnamen.
"Berbeda pendapat dan pikiran itu memang lumrah terjadi. Pro dan kontra itu pasti selalu ada, jadi menurut saya hal yang wajar-wajar saja dan sebuah risiko bagi pemain," ujar Yana di Bandung, Sabtu (19/1/2019).
Namun, Yana menambahkan, suporter di manapun harus bisa menyikapi dengan bijak terhadap profesi pemain karena sebagai pemain profesional tentu tidak akan memilah-milah klub yang dibelanya selama ada kesepakatan kerja.
Apalagi, sosok Tony, pemain yang pernah memperkuat Persib dan membawa juara setelah delapan tahun bersama. Itulah mengapa, Tony semestinya tetap dianggap menjadi bagian dari sejarah Persib.
"Apa bedanya dengan Budiman (asisten pelatih Persib saat ini). Budiman besar di Persija dan membawa Persija juara kemudian kembali ke Bandung. Tony juga sama dari Persija terus ke Persib bawa juara, sekarang kembali lagi ke Persija," jelas Yana.
"Jadi, profesi pemain sepak bola pindah-pindah klub itu merupakan hal wajar. Kecuali kalau bobotoh pindah ke Jakmania, nah itu baru patut dipertanyakan," tambah Yana sambil tersenyum.
Contoh yang lainnya, kata Yana, sosok Nur Alim yang merupakan icon Persija, kemudian Aliyudin, M. Ilham, dan Toyo, deretan mantan Persija yang pernah gabung ke Persib.
"Mereka tidak bawa Persib juara, tapi tetap jadi bagian sejarah perjalanan Persib. Kalau Tony, delapan tahun bersama Persib bukan waktu yang pendek dan pernah membawa Persib juara. Jadi, kita harus menghargai dengan keputusan pemain sesuai tuntutan profesinya," tutur Yana.