Manajer Madura FC Pesimistis Melihat PSSI Dipimpin Joko Driyono

oleh Aditya Wany diperbarui 22 Jan 2019, 06:45 WIB
Plt Ketum PSSI, Joko Driyono, saat menjadi pembicara dalam diskusi PSSI Pers, Kamis (12/4/2018). (Istimewa)

Bola.com, Surabaya - Perpindangan tampuk kekuasaan PSSI dari Edy Rahmayadi ke Joko Driyono masih menyisakan ganjalan bagi Manajer Madura FC, Januar Herwanto. Dia merasa menilai PSSI masih belum mau berubah ke arah lebih baik.

Edy secara resmi telah mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI pada Minggu (20/1/2019) dalam Kongres Tahunan. Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono, yang sebelumnya menjadi Wakil Ketua Umum, naik jabatan dengan status pelaksana tugas.

Advertisement

Menurut Januar, terpilihnya Jokdri tidak akan mengubah banyak hal di PSSI. Apalagi, kongres itu juga tidak membahas persoalan pengaturan skor yang saat ini sedang hangat.

"Saya pesimistis melihat PSSI sekarang. Dia (Jokdri) tidak punya empati atau keberanian untuk memberantas pengaturan skor. Sama sekali tidak ada pembahasan itu, kecuali katanya membentuk Komite Adhoc Integritas itu," kata Januar saat dihubungi Bola.com.

"Kongres itu berjalan sangat normatif dan tidak ada pencerahan. Saya tidak menolak (Jokdri), karena memang dia sebelumnya wakil ketua umum. Saya pikir PSSI perlu melakukan evaluasi, kalau tidak, kita tidak punya harapan. Ini ketua baru rasa lama," imbuhnya.

Dalam kongres itu, tidak ada pembahasan soal Satgas Anti-Mafia Bola yang akhir-akhir ini menjalankan tugas dengan menangkap beberapa orang terduga kasus pengaturan skor.

Sebagai ganti, PSSI justru membentuk Komited Adhoc Integritas dengan Akhmad Riyadh (Ketua Asprov PSSI Jawa Timur) sebagai ketua. Lembaga ini dibentuk sebagai upaya memerangi pengaturan skor.

Padahal, seperti selama ini telah diberitakan, Satgas Anti-Mafia Bola sudah lebih dulu bergerak melakukan tugas itu.

"Kalau memang hasilnya (Komite Adhoc Integritas) bagus, saya akan mendukung. Semoga hasilnya memang bagus. Tapi, saya selama ini juga mendukung Satgas yang telah lebih dulu bergerak," ucap Januar.