PSSI Butuh Pemimpin dengan Figur Baru Bukan Wajah Lama

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 22 Jan 2019, 09:45 WIB
Pemerhati sepak bola Indonesia menganggap PSSI butuh pemimpin dengan figur baru bukan wajah lama.

Bola.com, Surabaya - Tongkat kepemimpinan PSSI yang diteruskan Joko Driyono setelah Edy Rahmayadi mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum PSSI ternyata tak menyurutkan suara yang menghendaki adanya pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru.

Seperti disampaikan mantan Ketua Asprov PSSI Jatim, Bambang Pramukantoro, PSSI membutuhkan figur baru yang memiliki integritas tinggi.

Advertisement

"Tanpa mengerdilkan Pak Joko, bagi saya PSSI butuh sosok ketua umum muda yang punya integritas bagus dan bukan orang lama," katanya.

Bambang tak ragu menyebut figur yang sesuai dengan criteria tersebut adalah mantan Ketua SC Piala Presiden 2018, Maruar Sirait. Pasalnya, Maruarar memiliki kemampuan dan koneksi yang bagus untuk memimpin organisasi sebesar PSSI.

"Dan dalam kondisi seperti saat ini, tidak kalah penting adalah dukungan pemerintah. Saya pikir, saat ini hanya Maruar yang paling pas menjadi Ketua Umum PSSI menggantikan Pak Edy,” kata Bambang.

Terlepas dari dukungan pemerintah, di matanya, Maruarar mewakili pemuda yang punya kemampuan dan integritas yang baik sehingga masyarakat bisa berharap banyak pada pria yang akrab disapa Ara ini.

"Saya tahu dan mengenal Ara dengan baik. Jadi, saya tahu dia punya semua syarat untuk menjadi ketua," tutur Bambang.

Bambang menilai, Joko Driyono tidak cocok menjadi Ketua Umum PSSI karena dia orang lama. Bagi Bambang, keberadaan wajah lama di PSSI bisa menimbulkan kurangnya kepercayaan kepada PSSI.

"Bukan saya menganggap Pak Joko tidak bersih, tapi menurut saya kurang bagus kalau wajah lama yang memimpin PSSI setelah keterlibatan match fixing sejumlah anggota Exco dan pengurusnya," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Figur Baru dan Bersih

Senada dengan Bambang, Ferryl Raymond Hattu sepakat PSSI dipimpin figur baru yang bersih dari kasus sepak bola di Indonesia. Bedanya, Ferryl tak menyebut nama.

"Saya pikir, kalau orangnya tetap itu-itu saja, sulit memberantas kasus-kasus match fixing dan lain-lainnya. Bukan saya apriori, tapi faktanya selama ini keberadaan mereka di PSSI tidak membawa perubahan pada sepak bola kita, terutama soal prestasi," ujarnya.

Menurutnya, sosok baru yang lebih kompeten dan memiliki integritas tinggi di Indonesia sangat banyak.

"Bagi saya, Ketua Umum PSSI harus orang yang bukan mencari hidup di bola dan mampu mencari dana untuk operasional organisasi dan timnas. Orang ini harus bersih dari keterkaitan kasus apa pun, dan benar-benar baru, sehingga ada harapan untuk menjadikan sepak bola Indonesia lebih baik," jabar mantan kapten Timnas SEA Games 1991 yang mempersembahkan medali emas bagi Indonesia.