Jakarta - Levante terus berupaya menjegal langkah Barcelona menuju babak 8 besar Copa del Rey musim ini. Setelah gagal mendapat keadilan di Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Levante memilih maju ke pengadilan arbitase olahraga internasional atau dikenal dengan CAS.
Levante bertemu Barcelona di babak 16 besar Copa del Rey musim ini. Pada leg pertama, The Frogs berhasil mengalahkan rakasasa La Liga itu dengan skor 2-1. Sayang, Levante harus tersingkir karena di pada leg kedua, Barcelona bangkit berbalik unggul dengan skor 3-0.
Meski kalah agregat gol, Levante menemukan celah untuk menjegal Barcelona. Tim besutan Paco Lopez itu menyoal kehadiran pemain ilegal di skuat Barcelona saat leg pertama. Chumi yang tampil dalam duel ini seharusnya absen usai mengantongi 5 kartu kuning di Barcelona B.
Barcelona membantah tudingan itu. Barca yakin Chumi boleh tampil karena hukumannya baru efektif berlaku saat bertemu Eibar, Minggu (13/1). Sesuai perubahan aturan pada November lalu, pemain tim cadangan boleh tampil di skuat utama jika hukumannya kurang dari 2 laga.
Levante kemudian melaporkan kejadian ini kepada RFEF, tapi ditolak karena terlambat mengajukannya. Dengan demikian, sesuai hasil pertandingan, Barcelona tetap ke 8 besar.
Banding ke CAS
Tidak puas dengan keputusan RFEF, Levante menempuh jalur lain. Manajamen membawa kasus ini ke jenjang yang lebih tinggi dengan mendaftarkannya di CAS, Senin (21/1/2019).
"Levante akan mengajukan banding ke Badan Arbitrase untuk olahraga," tulis Levante lewat Twitter resminya.
Sementara itu, drawing babak delapan besar akan mempertemukan Barcelona dengan Sevilla. Leg pertama akan berlangsung Rabu ini (23/1/2019) waktu setempat.
Saksikan juga video menarik di bawah ini: